kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 20 konsorsium tertarik bangun Bandara Singkawang, termasuk asing


Senin, 07 Oktober 2019 / 18:25 WIB
Ada 20 konsorsium tertarik bangun Bandara Singkawang, termasuk asing
Budi Karya Sumadi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, setidaknya sudah ada 20 konsorsium yang menunjukkan ketertarikannya untuk membangun Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat.

Tak hanya dari Indonesia, Budi menyebut sudah ada investor asing yang berminat. "Banyak sekali, sudah ada 10, bahkan 20 konsorsium. Ada dari Prancis, Kanada, Korea, Jepang, dan China," tutur Budi, Senin (7/10).

Baca Juga: Mendulang cuan dari aplikasi penyewaan sepeda motor untuk wisatawan

Pembangunan Bandara Singkawang memang akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Budi pun menyebut tidak menutup peluang investor asing untuk turut serta membangun dan mengelola Bandara Singkawang.

Sejauh ini, progres yang sudah dilakukan dalam proyek pembangunan KPBU ini adalah preliminary study pada Februari 2019, konsultasi publik pada 18 Februari 2019, project follow up pada 14 Maret 2019, konsultasi publik pada 4 April 2019, dan finalisasi outline business case (OBC) pada 29 September 2019.

Tahapan selanjutnya adalah final business case pada Januari hingga Mei 2020, prequalification pada Juni-September 2020, dilanjutkan dengan pembukaan proposal lelang dan pengumuman pemenang mulai Oktober 2020 sampai 2021.

Baca Juga: Pemerintah buka kesempatan investor asing bangun Bandara Singkawang

Proses konstruksi akan dimulai pada 2021-2022, dimana Bandara akan beroperasi pada 2023. Konsesi akan berakhir pada 2053.

Sebelumnya, Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Pramintohadi Sukarno menerangkan untuk masa konsesi selama 32 tahun dibutuhkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,7 triliun dan operational expenditure (opex) sebesar 2,6 triliun untuk pembangunan dan pengelolaan bandar udara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×