kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wisata Batam menanjak, pebisnis bidik wisman Korea


Rabu, 03 Januari 2018 / 13:33 WIB
Wisata Batam menanjak, pebisnis bidik wisman Korea


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya pariwisata perbatasan. Salah satu lokasinya adalah Batam. Baru- baru ini, Lion Air meresmikan penerbangan Busan-Batam dan Incheon- Batam.

"Ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia," kata Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko dalam siaran pers pada Rabu (3/1).

Penerbangan langsung kedua kota itu menuju Batam terbilang strategis dikarenakan Busan dan Incheon merupakan lokasi strategis yang menghubungkan berbagai wilayah di Korea Selatan.

Untuk kerjasama ini, Lion Air menjalin kerja sama dengan Travel Global Aviation Alliance Co.,Ltd dan Sky Angkor Air di Korea. Pesawat yang digunakan yakni juga pesawat terbaru Boeing 737 MAX 8. Pesawat ini dapat mengangkut 175 penumpang.

"Rencananya penerbangan charter ini akan beroperasi hingga Maret 2018. Tidak menutup kemungkinan untuk diperpanjang bahkan dijadikan penerbangan regular. Ke depannya pun rute akan kita tambah. Setelah ini kita bidik Seoul,” ujar Rama.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik hal ini. Menurut Arief Yahya, dengan akses yang semakin mudah maka pertumbuhan pariwisata akan semakin cepat. "Jika kita konsisten, saya yakin Batam is the next Bali itu bisa terwujud. Prinsipnya sama dengan di Singapura, menjaring ikan di kolam yang sudah banyak ikannya. Sekali ciduk sudah banyak ikan-ikan yang terangkut,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Menurut Ketua Asita Kepulauan Riau, Andika, turis Korea menyumbang jumlah wisatawan asing yang cukup besar ke Batam, menempati urutan ketiga atau keempat dari seluruh wisman bergantian dengan Jepang.

“Bila dibandingkan dengan Singapura, wisatawan Korea lebih suka dan nyaman berwisata ke Batam. Mereka menilai Singapura terlalu komersial dan waktu turnya tidak fleksibel. Belum lagi, mereka merasa bangga di Batam karena pemandu wisata adalah orang Indonesia yang bisa berbahasa Korea, bukan orang Korea yang lama tinggal di negara ini, ada unsur proximity (kedekatan) di sini” ujarnya.

Untuk akhir tahun 2017 hingga Januari 2018, masih menurut Andika, okupansi hotel di Batam selalu full. Naiknya grafik kunjungan wisatawan diprediksi akan terus berlangsung hingga pelaksanaan Imlek pada Februari yang akan datang.

Aktivitas menyambut pergantian tahun baru di sejumlah lokasi wisata lain dilaporkan berlangsung ramai. Diharapkan hal tersebut dapat diimbangi dengan adanya pelaksanaan sistem keamanan yang memadai sehingga berwisata menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×