kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Warga Qatar panik serbu supermarket


Selasa, 06 Juni 2017 / 15:19 WIB
Warga Qatar panik serbu supermarket


Sumber: Washington Post | Editor: Sanny Cicilia

DOHA. Tujuh negara sudah memilih memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Yang terbaru, Yaman dan Maladewa mengikuti jejak Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Libya, dan Uni Emirat Arab untuk memutus kontak dengan negara tersebut dengan alasan keamanan nasional.

Negara-negara Arab Senin (5/6) mengumumkan keputusan ini dengan alasan Qatar menyokong pendanaan terorisme ISIS dan Al-Qaeda. Qatar membantah terkait dengan terorisme dan menyatakan tuduhan negara-negara Arab tersebut tak berdasar. 

Menteri Luar Negeri Qatar kemarin langsung mengatakan, keputusan yang dilakukan empat negara Arab pertama, tidak akan berimbas pada kehidupan warga negaranya.

Tapi ternyata tidak. Efek pemutusan hubungan diplomatik itu memicu reaksi panik negara berpenduduk 2,24 juta warga itu. Setelah Arab menutup jalur udara, laut, dan darat, warga Qatar menyerbu supermarket dengan kekhawatiran akan ada kekurangan pasokan makanan dan air di negara tersebut.

Tersebar gambar di media sosial yang menunjukkan rak-rak kosong supermarket. 

"Beberapa supermarket di Doha kehabisan air karena orang-orang panik. Ini akan menjadi Ramadan yang menyenangkan di Qatar," ucap pengguna Twitter Zab Mustefa. Dia juga menunjukkan foto-foto rak supermarket yang mulai kosong. 




Qatar, negara kaya minyak kecil ini tertutup padang pasir di sebagian besar negaranya, dan tak cocok untuk bercocok tanam. "Qatar menerima 99% pasokan makanan dari luar," kata Theodore Karasik, Senior Adviser Gulf State Analytics, Washington.

Ketergantungan Qatar yang sangat besar dengan barang impor, terutama pasokan makanan, memicu penyerbuan ke pasar-pasar di Doha hari ini. 

Supermarket di Doha biasanya ramai pada bulan Ramadan. Namun, situs media lokal Doha News melaporkan, supermarket sudah dibanjiri warga sejak Senin. "Saya tidak pernah melihat yang seperti ini, orang-orang mengisi bertroli-troli air dan makanan," kata salah satu pengunjung supermarket. 

Ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting di negara-negara Teluk Persia, yang mengimpor 90% pasokan makanannya. Qatar 10 tahun lalu pernah menukar pinjaman US$ 2,5 miliar dengan 40.000 hektare hasil ladang Kenya. Tapi, saat itu, Karasik memperkirakan, hasil ladang Kenya hanya menutup kebutuhan tiga hari di Qatar. 




TERBARU

[X]
×