kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UPDATE korban banjir bandang NTT: 117 meninggal dunia, 72 masih hilang


Selasa, 06 April 2021 / 22:09 WIB
UPDATE korban banjir bandang NTT: 117 meninggal dunia, 72 masih hilang
ILUSTRASI. Foto udara situasi terakhir kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021) Update korban banjir bandang yang meninggal 117 orang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Update jumlah korban bencana alam banjir dan banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat hingga Selasa 6 April 2020 pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah WITA, mencapai 119 orang.

Perinciannya, korban banjir bandang di Provinsi NTT mencapai 117 orang. 

Sementara korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 2 orang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan hal ini dalam jumpa pers secara daring pada Selasa (6/4) malam. 

Doni Monardo menyampaikan hasil laporan pendataan korban bencana banjir bandang, hingga 21.00 WITA.

  • Kabupaten Flores Timur meninggal 60 orang dan korban hilang 12 orang 
  • Kabupaten Alor 21 meninggal dunia, hilang 20 orang
  • Kabupaten Malaka korban meninggal 3 orang dan hilang 0
  • Kota Kupang 1 meninggal dunia 
  • Kabupaten Kupang 1 meninggal dunia
  • Kabupaten Lembata sebanyak 28 orang meninggal dunia dan hilang 44 orang sehingga total korban mencapai 72 orang
  • Kabupaten Sabu Raijua dilaporkan 2 orang meninggal dunia
  • Sementara di Kabupaten Ende 1 orang meninggal
  • Total meninggal 117 orang dan hilang 76 orang

Sementara itu mengenai jumlah pengungsi akibat bencana alam banjir bandang di NTT ini, Doni menyatakan hingga saat ini terus berubah. 

Menurut catatan BNPB pada Selasa (6/4) jumlah pengungsi mencapai 8.427 jiwa dari 2019 keluarga. Sementara jumlah keluarga yang terdampak mencapai 83 dengan penduduk 2.683 jiwa

Pada kesempatan itu Doni Monardo juga menyampaikan pengiriman alat berat untuk evakuasi korban hingga Selasa (6/4) belum bisa mencapai lokasi di Adonara dan Alor karena kondisi cuaca masih buruk.

"Di Lembata kami masih mengharapkan perusahaan swasta yang mengerjakan proyek jalan raya bisa menggunakan alat berat untuk proses evakuasi," katanya. 

Pada kesempatan itu Doni juga menyampaikan BNPB akan memberikan dukungan sebanyak 6 helikopter untuk mengakses wilayah yang belum bisa dijangkau darat dan laut.

"Sehari terakhir cuaca membaik besok cerah dan jarak pandang serta angin tidak kencang agar heli bisa mendistribusikan bantuan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×