Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen dari sebelumnya sebesar Rp 46.881,00 menjadi Rp 46.995,00 per hari.
"Upah nominal harian buruh tani nasional mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen. Namun untuk upah riil mengalami penurunan sebesar 0,89 persen," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Suryamin menjelaskan, perubahan upah riil tersebut menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh, seperti buruh tani, buruh informal perkotaan, dan buruh industri yaitu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
"Semakin tinggi upah riil, maka semakin tinggi daya beli atau sebaliknya," kata Suryamin.
Suryamin mengatakan, untuk perkembangan upah buruh perkotaan, rata-rata upah nominal untuk buruh bangunan tukang bukan mandor mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen. Tercatat pada November 2015 upah nominal sebesar Rp 80.946,00 menjadi Rp 81.002,00 per hari pada Desember 2015.
Namun, sama halnya dengan upah riil buruh tani, upah riil buruh bangunan tukang bukan mandor juga mengalami penurunan sebesar 0,88 persen, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 66.447,00 per hari menjadi Rp 65.861,00 per hari.
Sementara untuk rata-rata upah nominal buruh potong rambut wanita per kepala juga mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen menjadi Rp24.046,00 dari sebelumnya pada November 2015 sebesar Rp23.998,00. Sebaliknya untuk upah riil, mengalami penurunan sebesar 0,75 persen dari sebelumnya Rp19.699,00 menjadi Rp19.551,00.
Selain itu, rata-rata upah nominal pembantu rumah tangga pada Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen, dari sebelumnya Rp355.521,00 per bulan menjadi Rp356.481,00 per bulan.
Secara keseluruhan, untuk upah riil mengalami penurunan termasuk upah pembantu rumah tangga per bulan dari sebelumnya Rp291.841,00 menjadi Rp289.845,00 per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
