kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UN Swissindo menyerap dana terbesar di Cirebon


Kamis, 23 Maret 2017 / 22:58 WIB
UN Swissindo menyerap dana terbesar di Cirebon


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penyebaran tawaran UN Swissindo yang sudah ke beberapa kota seluruh Indonesia, disinyalir Cirebon merupakan kota dengan serapan dana terbesar sekitar Rp 4,02 miliar yang berasal dari 76 orang nasabah.

Hal ini dirangkum oleh Satgas Waspada Investasi melalu rilis resminya Kamis (23/3). Setelah Cirebon, kota kedua dengan dana serapan terbesar datang dari Purwokerto sebesar Rp 2,8 miliar dari total 25 orang nasabah. Lalu Jambi dengan serapan Rp 1,3 miliar berasal dari 11 orang nasabah.

Selain di tiga kota tersebut, operasional Swissindo sudah tersebar Tasikmalaya, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Kepulauan Riau, Pekanbaru, Kalimantan Timur, Bali, Tegal, Cianjur, Bandung, dan Sulawesi Selatan.

"Ini himbauan bagi masyarakat agar tidak tergiur dengan tawarannya yang ilegal dan melanggar hukum karena tidak sesuai mekanisme peminjaman dan pemberian kredit," ujar Tongam Lumban Tobing, Ketua Satgas Waspada Investasi.

Proses ini dimulai sejak 26 Agustus 2016 lalu. Lalu berlanjut hingga pada tanggal 17 dan 22 Februari 2017, OJK, Departemen Hukum Bank Indonesia dan perwakilan enam prime bank yang berkantor pusat di Jakarta yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah melakukan pembahasan mengenai Tindak Lanjut Penanganan Kegiatan UN Swissindo.

Dalam pembahasan tersebut disimpulkan bahwa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak memiliki fisik atau paperless. Sehingga SBI yang dimiliki oleh UN Swissindo adalah bukan instrumen yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau dalam hal ini adalah UN Swissindo telah menciptakan dokumen baru yang diduga palsu.

Pasca itu perwakilan enam prime bank dari Kantor Pusat di Jakarta menyampaikan laporan atas kejadian UN Swissindo karena terdapat kerugian bank.

Ujungnya tanggal 2 Maret 2017, telah dilakukan pemeriksaan dan pembuatan 6 Laporan Kejadian terkait dengan kegiatan UN Swissindo oleh 6 Prime Bank oleh Penyidik OJK bekerja sama dengan Bareskrim Polri.

"Maka penting bagi masyarakat untuk meneliti setiap tawaran yang ada salah satunya dengan legalitas yang jelas," kata Tongam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×