kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump serang balik Merkel: Jerman buruk untuk AS


Rabu, 31 Mei 2017 / 08:53 WIB
Trump serang balik Merkel: Jerman buruk untuk AS


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Untuk yang kesekian kali, Presiden Donald Trump mengkritik Jerman atas surplus perdagangan yang besar dengan Amerika Serikat, serta kontribusinya yang rendah terhadap NATO. Menurut Trump, perilaku ini 'sangat buruk' bagi Amerika Serikat.

"Kita memiliki defisit neraca perdagangan yang sangat besar dengan Jerman, plus mereka membayar jauh lebih sedikit dari yang seharusnya kepada NATO dan militer. Sangat buruk bagi AS dan ini harus berubah," demikian kata Trump melalui akun resmi twitter miliknya.

Pernyataan tersebut tentu saja membuat hubungan AS-Jerman meningkat lebih tinggi satu level.

Kanselir Jerman pada Minggu lalu mengatakan, bahwa Jerman dan Uni Eropa tidak bisa lagi bergantung pada Amerika Serikat.

"Waktu di mana kita bisa sepenuhnya bergantung pada pihak lain pada batas tertentu sudah berakhir. Ini berdasarkan pengalaman saya dalam beberapa hari terakhir. Kita warga Eropa harus menentukan nasib di tangan kita sendiri," katanya di Munich.

Citra hubungan persahabatan antara Jerman dan AS memang sedikit renggang sejak Trump menjabat sebagai presiden. Pemerintahan Trump sebelumnya mengatakan bahwa surplus perdagangan Jerman merupakan hasil manipulasi euro di negara tersebut.

Jerman membalas pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk memanipulasi euro. Dan satu-satunya alasan konsumen memilih produknya adalah karena produk mereka lebih kompetitif.

Data yang dirilis Februari lalu oleh Kantor Statistik Federal Jerman menunjukkan, surplus perdagangan Jerman meningkat menjadi 252,9 miliar euro (US$ 270,05 miliar) pada 2016, melampaui level tertinggi sebelumnya sebesar 244,3 miliar euro pada tahun 2015. Jika data tersebut merupakan satu mitra dagang, Jerman akan menjadi partner kelima terbesar dalam total nilai perdagangan dengan AS. Namun surplus perdagangan Jerman merupakan yang terbesar ketiga, setelah China dan Jepang.

Sementara, kontribusi Jerman terhadap militer NATO menjadi permasalahan baru antara Berlin dan Washington. Trump berulangkali meminta aliansi NATO untuk meningkatkan lagi kontribusi mereka. Pada saat ini, hanya lima dari 28 anggota yang memenuhi target membayar setidaknya 2% dari Produk Domestik Bruto mereka untuk pertahanan.

Berdasarkan data NATO, Jerman saat ini hanya membayar 1,2% dari nilai PDB ke NATO. Sedangkan Amerika membayar 3,6%.

Pada pertemuan puncak G7 pada pekan lalu, Jerman dan anggota NATO lainnya, berjanji untuk mengajukan aksi strateginya dalam meningkatkan anggaran pertahanan. Pada saat itu, Trump mengatakan kepada aliansinya bahwa mereka sangat tidak adil kepada pembayar pajak AS.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×