kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TINS mengincar produksi timah 35.000 ton


Senin, 18 September 2017 / 22:22 WIB
TINS mengincar produksi timah 35.000 ton


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Timah Tbk (TINS) menjalin kemitraan dengan Yunnan Tin, perusahaan timah asal Tiongkok. Kerja sama itu dituangkan dalam perjanjian kerangka kerja sama strategis yang berisi pemrosesan timah, khususnya untuk industri berbahan kimia, dan pengembangan usaha, serta pemanfaatan sumberdaya timah.

Lebih lanjut, Amin Haris Sugiarto, Sekretaris Perusahaan TINS menyatakan, kerja sama ini merupakan kerja sama bidang perdagangan untuk produk tin chemical dan kerjasama teknologi proses baik tin chemical maupun solder. "Harapan dari kerja sama ini agar produk yang dihasilkan berupa produk hilirisasi dapat lebih bersaing baik di pasar Amerika maupun Asia," terang Amin kepada KONTAN, Senin (18/9).

Dia menyatakan, pasar Asia berkontribusi terbesar pada penjualan. Kerja sama ini akan memperluas pemasaran produksi hilir serta transfer knowledge teknologi bagi TINS.

Performa TINS didukung oleh peningkatan kinerja operasional dan kinerja finansial. Untuk kinerja operasional pada semester I-2017, TINS mampu mencatatkan peningkatan produksi bijih timah sebesar 16.078 ton. Angka ini naik 76,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 9.108 ton.

Produksi logam timah naik 56,56% menjadi 14.905 metrik ton dibandingkan semester pertama tahun 2016 sebesar 9.520 metrik ton. Adapun penjualan logam timah tercatat 14.404 metrik ton atau naik 23,30% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 11.682 metrik ton.

"Target untuk peningkatan produksi jika dibanding dengan tahun lalu ada, range antara 30.000 ton-35.000 ton," ujar Amin.

Target produksi bijih timah tersebut, dua kali lipat dari semester 1-2017. Untuk mencapai target, TINS akan mencari sumber daya dan cadangan baru, baik itu di wilayah darat maupun laut serta perbaikan sistem manajemen kemitraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×