kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga calon anggota dewan pengawas SWF diumumkan, ini kata ekonom Indef


Rabu, 20 Januari 2021 / 20:53 WIB
Tiga calon anggota dewan pengawas SWF diumumkan, ini kata ekonom Indef
ILUSTRASI. Ketiga nama dewan pengawas SWF tersebut berasal dari kalangan profesional yang diajukan oleh Presiden RI Joko Widodo.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPR RI Puan Maharani membeberkan tiga nama calon anggota dewan pengawas sovereign wealth fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi (LPI) antara lain Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari. Ketiga nama tersebut berasal dari kalangan profesional yang diajukan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Ekonom Senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mempertanyakan terpilihnya tiga anggota dewan pengawas SWF yang berasal dari profesional tersebut. Dia bilang, kriteria profesional yang ditentukan pemerintah nampaknya tidak sejalan dengan latar belakang awal pembentukan SWF yang ditujukan mendorong sektor publik.

“Kriteria profesional yang dimaksud itu apa, ini kan masyarakat tidak ada yang tahu. Ini kepentingan negara bukan korporasi, saya rasa tiga-tiganya (anggota dewan pengawas SWF) bukan di bidang public investment. Tapi mungkin mereka punya nama di mata internasional,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Rabu (20/1). 

Di sisi lain, Enny mengatakan posisi Menteri Keuangan dan Menteri BUMN yang juga sebagai dewan pengawas SWF justru mematik polemik. Sebab, masuknya eksekutif ke dalam lembaga tersebut dinilai kelak akan memperkecil ruang pengawasan.

Baca Juga: SWF jadi angin segar bagi sektor konstruksi, bagaimana valuasi BUMN Karya saat ini?

Enny berharap ke depan SWF dapat menjadi alternatif pembiayaan yang efektif dan penuh dengan asas kehati-hatian. Menurutnya, SWF harus difokuskan pada proyek-proyek jangka pendek pemerintah, bukan jangka menengah-panjang.

Hal itu bisa berdampak terhadap pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Selain itu, SWF harus bisa menyesuaikan daftar proyek jangka pendek yang akan dibiayai dengan pertimbangan dampak pandemi virus corona. 

“Karena kebutuhan proyek-proyek pemerintah sebelum dan pasca pandemi tentu berbeda. Harus dimatangkan proyek mana saja yang strategis dan tidak dan dampaknya untuk mendorong pemulihan ekonomi secepatnya,” kata Enny.

Baca Juga: Ketua DPR terima usulan nama calon dewan pengawas SWF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×