Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Taspen (persero) terus mematangkan rencana rencana untuk menyuntik investasi langsung di anak usaha BUMN karya. Ada tiga pilihan invetsasi yang bisa dipilih untuk merealisasikan peningkatan porsi investasi langsung yang digalakkan perusahaan.
Direktur Taspen Iman Firmansyah bilang, ketiga skema tersebut, pertama, melalui pembelian saham langsung di perusahaan.
Skema ini merupakan prioritas utama yang diupayakan Taspen. "Karena lebih cocok untuk investasi jangka panjang," katanya, Senin (22/2).
Pilihan kedua adalah melalui pre-IPO, dimana Taspen akan membeli saham dari perusahaan yang berencana untuk melantai di bursa namun dalam jangka pendek sedang membutuhkan pembiayaan untuk menjalankan rencana proyeknya.
Skema ini memang bisa menjadi pilihan kedua bagi perusahan pengelola dana pensiun aparatur sipil negara ini. Tapi menurut dia, kurang cocok untuk strategi investasi jangka panjang.
Ketiga adalah melalui pembelian reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) untuk membiayai proyek-proyek yang akan dijalankan oleh perusahaan yang diincar. Namun skema ini dinilai kurang cocok karena membuat Taspen tak berstatus pemegang saham.
Saat ini Taspen disebutnya memang sedang bernegosiasi dengan sejumlah anak perusahaan BUMN karya untuk menanamkan modal melalui pembelian saham, antara lain anak usaha PT Waskita Karya yakni PT Waskita Toll Road dan PT Waskita Beton Precast.
Namun ia menegaskan pihaknya juga sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan BUMN karya lainnya. "Saat ini masih proses pembicaraan dengan sejumlah pihak," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
