kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak ada istilah 'roaming bahasa' bagi jemaah haji dunia


Minggu, 19 Agustus 2018 / 20:05 WIB
Tak ada istilah 'roaming bahasa' bagi jemaah haji dunia
ILUSTRASI. Ibadah Haji


Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MEKKAH. Sering mengalami roaming bahasa saat melancong ke luar negeri? Tidak jika Anda berkunjung ke Mekkah. Pemerintah Arab Saudi membentuk skuad penerjemah khusus yang siap membantu dua juta Muslim yang menemui kendala selama di Makkah. Mereka bisa menerjemahkan lusinan bahasa di dunia.

Melaksanakan ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam. Ini merupakan hal yang wajib dilakukan sekali seumur hidup jika mampu danĀ  memiliki sarana untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Sebagian besar umat Islam di dunia tidak berbicara bahasa Arab. Sementara, Indonesia adalah rumah bagi komunitas Muslim terbesar dunia. Di sisi lain, puluhan juta umat Islam dari negara lain berbahasa Urdu.

Menurut Mazen al-Saadi dari biro terjemahan haji resmi, secara keseluruhan, 80% dari jemaah yang datang ke kota Mekah di SaudiĀ  barat adalah penutur non-Arab. Itu sebabnya, timnya menyediakan layanan penerjemahan 24/7 dalam bahasa Inggris, Prancis, Farsi, Melayu, Hausa, Turki, China, dan Urdu. Bahasa-bahasa ini merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di kalangan jemaah haji.

Bagi Samir Varatchia, yang melakukan perjalanan ke Mekah dari pulau Reunion di Samudra Hindia Prancis, orang-orang yang mengenakan rompi abu-abu -seragam tim penerjemah haji resmi- merupakan pemandangan yang paling dinanti-nanti.

"Saya benar-benar tidak tahu banyak bahasa Arab," kata Varatchia kepada AFP.

"Terjemahan Prancis akan membantu kami memahami berbagai hal, termasuk khutbah," tambahnya.

Sangat diperlukan

Penerjemah Tunisia, Abdulmumen al-Saket dengan senang hati membantu. Dia mengaku sering dimintai nomor teleponnya oleh jemaah.

"Kami berusaha membantu sebanyak mungkin, bahkan dengan membaca peta. Beberapa meminta nomor telepon pribadi kami, untuk menelepon kami nanti jika mereka butuh bantuan," tambahnya.

Jemaah yang datang ke Mekkah berasal dari seluruh dunia, termasuk India, Pakistan, Nepal, dan Bangladesh. "Banyak yang hanya berbicara bahasa Urdu," kata Saadi.

Itu sebabnya, banyak penunjuk arah di Mekkah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Urdu dan dalam beberapa kasus, bahasa Prancis.

Selain itu, tim penerjemah ini juga terbagi dalam beberapa seksi. Misalnya saja, ada bagian khusus yang menangani khutbah dan peraturan. Ada pula layanan hotline yang tersedia dalam lusinan bahasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan agama.

Tetapi untuk hal-hal praktis, keberadaan tim Saadi yang beranggotakan 80 orang sangat penting.

Departemen bahasa ini telah berdiri selama empat tahun. Rencananya, departemen ini akan terus diperluas untuk menangani meningkatnya permintaan.

"Sebagian besar jemaah tidak berbicara bahasa Arab dan takut untuk bertanya jika terjadi kecelakaan," kata Sanaullah Ghuri, seorang penerjemah India, kepada AFP dalam bahasa Arab.

Kasus jemaah yang tewas terhimpit-himpit pada tahun 2015 menyebabkan lebih dari 2.000 peziarah tewas di Mina. Banyak jemaah yang tidak dapat memahami instruksi pasukan keamanan, yang disampaikan dalam bahasa Arab.

Menurut Pew Research Center, Islam saat ini adalah agama yang tumbuh paling cepat di dunia. Data ini menunjukkan, jumlah Muslim di dunia diperkirakan akan meningkat dari 1,8 miliar pada 2015 menjadi tiga miliar pada 2060.

Menyediakan layanan bagi dua juta jemaah bukanlah prestasi kecil. Pihak berwenang mendorong inisiatif "haji cerdas" tahun ini untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Hal itu termasuk aplikasi yang menyediakan informasi tentang layanan medis darurat dan panduan geografis ke Mekkah dan Mina, dua kota yang menjadi rumah bagi situs-situs suci umat Islam.

Ada juga aplikasi yang bisa menerjemahkan khutbah haji menjadi lima bahasa.

Namun penerjemah India, Ghuri, mengatakan kehadiran para penerjemah membuat pengalaman haji menjadi lebih mudah bagi para jemaah.

"Ketika mereka melihat seseorang berbicara bahasa mereka, mereka merasa lebih nyaman saat mencari bantuan," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×