kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, pemerintah menekan penerbitan utang baru


Senin, 20 Agustus 2018 / 17:14 WIB
Tahun depan, pemerintah menekan penerbitan utang baru


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai tahun 2019, pemerintah akan menekan penerbitan utang baru agar bisa jauh di bawah Rp 400 trilliun. Di tahun depan, pemerintah menargetkan anggaran untuk pembiayaan utang hanya Rp 359 triliun, turun dari tahun 2018 yang sebesar Rp 387 trilliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Lucky Alfirman mengatakan, turunnya anggaran untuk pembiayaan utang di 2019 mengikuti penurunan rasio defisit anggaran. Tahun depan, defisit anggaran diperkirakan sebesar 1,84% dari produk domestik bruto (PDB). Target ini lebih rendah dari defisit anggaran tahun ini yang diperkirakan sebesar 2,19% dari PDB.

Menurut Lucky, penurunan defisit anggaran tersebut membuat pembiayaan utang juga akan ikut berkurang. Ia menambahkan, di tahun 2020 diperkirakan penerbitan utang baru akan lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Cuma, ia belum bisa merinci persis kebutuhan utang di tahun 2020.

"Yang pasti tahun 2020 itu akan jauh dibawah Rp 400 triliun. Kalau soal angka saya belum bisa sebutkan, masih kami kaji," ujar Lucky, Senin (20/8).

Lucky juga menegaskan, tidak ada potensi kegagalan pemerintah dalam membayar utang (default), karena kepercayaan investor yang masih tinggi terhadap pemerintah Indonesia. "Selama ini kepercayaan investor itu cukup tinggi ke Indonesia, karena fundamental kita masih kuat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×