kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani ingin efisiensi anggaran perjalanan dinas berbasis IT


Senin, 21 Mei 2018 / 13:50 WIB
Sri Mulyani ingin efisiensi anggaran perjalanan dinas berbasis IT
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ingin mengadopsi teknologi informasi (IT) untuk memperbaiki kualitas belanja pemerintah. Utamanya, belanja perjalanan dinas yang anggarannya cukup besar.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pasca bertemu dengan salah satu start up teknologi di bidang jasa perjalanan, yakni Traveloka, pekan lalu. Usai pertemuan tersebut, ia meminta Traveloka membuat kajian mengenai belanja perjalanan dinas agar pemerintah bisa mengelolanya secara efisien dan akuntabel.

"Saya mengharapkan perusahaan seperti Traveloka dapat melakukan penelitian mengenai pola dan besaran perjalanan dinas, dan memberikan masukan dan solusi bagaimana pemerintah dapat menjadi lebih efisien dan akuntabel dalam mengelola belanja perjalanan dinas," kata Sri Mulyani yang dikutip dari akun instagram resminya @smindrawati, Senin (21/5).

Hari Selasa sore tanggal 15 Mei 2018, saya bertemu dengan para pendiri dan pengurus perusahaan berbasis teknologi digital yang bergerak dibidang perjalanan Traveloka. Anak-anak muda penerus bangsa yang kreatif ini menceritakan awal muasal ide untuk membangun bisnis berbasis teknologi Traveloka yang dimulai sejak 6 tahun yang lalu. Kesempatan baik ini kami gunakan untuk mendengar, memahami dan bahkan bertanya mengenai karakter dan tantangan bisnis dan pelaku bisnis Indonesia dalam menghadapi persaingan dan upaya mengembangkan tidak hanya di Indonesia namun juga di arena global. Kementerian Keuangan senantiasa mendukung industri kreatif berbasis teknologi informasi yang dapat menjadi penggerak eknonomi bangsa. Dengan jumlah pegawai lebih dari 2000 orang, Traveloka mampu menjadi “unicorn” pelaku bisnis digital yang berkembang pesat - Traveloka menjadi salah satu wakil bangsa di dunia internasional dalam bidang teknologi informasi yang patut dibanggakan. Dalam pembicaraan - saya menyampaikan bahwa dalam era teknologi yang makin maju -pemerintah dapat belajar dan menggunakan teknologi untuk memperbaiki kualitas belanja pemerintah. Salah satunya belanja pemerintah yang cukup besar adalah perjalanan dinas. Saya mengharapkan perusahaan seperti Traveloka dapat melakukan penelitian mengenai pola dan besaran perjalanan dinas pemerintah, dan memberikan masukan dan solusi bagaimana pemerintah dapat menjadi lebih efisien dan akuntabel dalam mengelola belanja perjalanan dinas. Saya percaya dengan terus belajar, mendengar dan berinteraksi dengan berbagai pelaku ekonomi kreatif dan digital - pemerintah dapat terus memperbaiki tata kelola dan kinerja dan terus berinovasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, efisien, profesional dan melayani. Traveloka bukan satu-satunya perusahaan berbasis teknologi digital yang pernah kami undang ke Kementerian Keuangan. Kami ingin mengetahui secara langsung perkembangan teknologi informasi, sehingga kebijakan yang akan kami keluarkan dapat seirama dengan perkembangan zaman.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

Lebih lanjut ia mengatakan, melalui berinteraksi dengan berbagai pelaku ekonomi kreatif dan digital, pemerintah bisa terus memperbaiki tata kelola dan kinerja dan terus berinovasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, efisien, profesional, dan melayani.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Nufransa Wira Sakti mengatakan, pihaknya belum melakukan kerja sama secara resmi terkait hal itu. "Baru diminta untuk memberikan kajian awal bagaimana pemanfaatan IT untuk bisa membantu efisiensi kinerja," kata dia.

Namun ke depan, pihaknya ingin pengadposian IT tersebut tak hanya untuk anggaran perjalanan dinas Kemenkeu, tetap juga untuk semua kementerian atau lembaga (K/L).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×