kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sofyan Djalil: Target tujuh juta sertifikasi tanah 2018 bisa kelar Oktober


Jumat, 23 Maret 2018 / 14:16 WIB
Sofyan Djalil: Target tujuh juta sertifikasi tanah 2018 bisa kelar Oktober
Keterangan pers Kementerian ATR


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengebut realisasi program sertifikasi tanah masyarakat. Tahun ini, pemerintah menargetkan ada tujuh juta bidang tanah yang tersertifikasi.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) Sofyan Djalil mengatakan, target sertifikasi tanah tahun ini sebanyak tujuh juta bidang tanah bisa diselesaikan pada Oktober mendatang. Bahkan menurutnya, target tersebut bisa dilampaui dengan adanya program percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang sudah dijalankan sejak tahun lalu.

Sofyan mengakui dalam beberapa bulan di awal tahun ini pengeluaran sertifikat belum banyak. Saat ini, tanah yang masih dalam tahapan survei sebanyak 119.602 bidang. "Tapi nanti April, Mei, Juni dan Juli akan banyak dan teman-teman bersepakat semua proses bisa selesai pada Oktober," ungkapnya, Jumat (24/3).

Meski target sertifikasi tanah tahun ini sebanyak 7 juta bidang, tapi Kementerian ATR melakukan pendataan hingga 7,5 juta bidang lahan.

Menurut Sofyan, anggaran untuk program PTSL tahun 2018 sudah dipersiapkan sebesar Rp 2,6 triliun untuk 7,5 juta bidang lahan. Angka ini melonjak dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 1,68 triliun untuk 5,14 juta bidang lahan.

Kenaikan anggaran tersebut lantaran jumlah target bidang lahan yang digarap bertambah. Untuk menunjang kinerjanya, Kementerian ATR menjaring tenaga ahli tambahan seperti merekrut 8.500 juru ukur independen dan melelang pengerjaan bidang lahan ke perusahaan surveyor.

Program pendataan sertifikat PTSL ini bakal dikerahkan serentak ke 33 provinsi di Indonesia. Diantaranya yang memiliki porsi besar adalah area Jawa Timur sebanyak 1,57 juta bidang lahan, Jawa Barat sebanyak 1,27 juta bidang lahan, Jawa Tengah 1,2 juta bidang lahan dan DKI adalah sebanyak 50.000 bidang lahan dimana 228 diantaranya akan dibiayai sepenuhnya oleh Pemda DKI.

Sedangkan untuk area luar Jawa, Bali mendapatkan target terbesar sebanyak 270.000 bidang lahan, diikuti oleh Lampung 269.000 bidang lahan dan Sumatra Utara 190.000 bidang lahan.

Sofyan bilang sertifikasi lahan menjadi penting karena dengan fungsi sertifikat tersebut bisa digunakan untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Misalnya menggunakan sertifikat sebagai jaminan untuk pinjaman ke bank.

"Sertifikat bisa dipakai untuk datang ke bank, untuk dijadikan living Asset untuk melakukan pinjaman ke bank, maka tingkat financial inclusion Kita bisa bertambah," ujar Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×