kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap-siap puncak arus mudik diprediksi besok malam


Senin, 11 Juni 2018 / 18:54 WIB
Siap-siap puncak arus mudik diprediksi besok malam
Arus mudik di jalan tol Jakarta-Cikampek


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada hari Selasa (12/6). Terutama setelah menunaikan sahur dan setelah Tarawih.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, hingga hari senin (11/6) ini masih ada masyarakat yang belum pulang ke kampung halamannya. Hal ini di dukung dengan banyaknya pegawai swasta yang tidak mengikuti cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan data yang berhasil terhimpun hingga saat ini, pemudik yang meninggalkan Jakarta baru mencapai 50,4%. BPTJ memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada malam hari, setelah Tarawih dan santap sahur.

Untuk itu, BPTJ telah melakukan antisipasi di daerah Kalimalang Bekasi, terutama pada malam hari. “Kemarin contoh di malam hari, Kalimalang luar biasa padatnya. Oleh karena itu kami minta Dishub Kota Bekasi dan Dishub Kabupaten Bekasi stanby 24 jam karena jalur itu untuk orang mudik menggunakan kendaraan roda dua yang cukup padat,” ujarnya saat di temui di Posko Nasional, di Gedung Kementerian Perhubungan, Senin (11/6).

Dia melanjutkan, dengan demikian pemerintah memastikan para petugas yang berjaga-jaga di area tersebut tidak tertidur lantaran pergerakan pemudik terjadi pada malam hari.

“Kami mau coba atur pola jaganya karena sudah keliatan ada dua pola pergerakan: setelah abis Tarawih orang mulai bergerak dan abis sahur. Jadi kita petugas mohon perhatian saya bilang, untuk mengontrol jam-jam tersebut,” jelasnya.

Di sisi lain, BPTJ juga terus melakukan evaluasi pada pemudik yang menggunakan sepeda motor. Dia mengharapkan dengan banyaknya sarana mudik gratis yang dilakukan pemerintah melalui BUMN dapat menekan pemudik yang menggunakan motor.

Menurutnya, kendaraan roda dua tersebut hanya cocok untuk jarak pendek atau sebagai feeder dari rumah hingga stasiun, ataupun terminal.

“Harapannya mustinya menurun karena kita liat bahwa penumpang angkutan umum seperti bus meningkat. Tren trasportasi untuk penumpang bus meningkat terlihat dari terminal penumpang meningkat. Jadi libur yang dimajukan itu ada manfaatnya buat mereka yang menggunakan bus,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×