kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBY: Sistem pengawasan jasa keuangan harus aman


Selasa, 19 November 2013 / 14:01 WIB
SBY: Sistem pengawasan jasa keuangan harus aman
ILUSTRASI. Kantor cabang atau layanan nasabah bank CIMB Niaga.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar sitem serta praktik jasa keuangan di Indonesia aman dan memiliki ketahanan yang tinggi. Hal itu mutlak dilakukan agar kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa keuangan terus meningkat dan bisa mendukung perkembangan ekonomi Indonesia.

Menurut Presiden, negara harus memastikan bahwa sistem dan praktik jasa keuangan itu aman, tidak mudah terguncang, baik di masa damai, maupun ketika situasi perekonomian dunia bergejolak dan krisis, yang hampir pasti dampak kita rasakan.

"Sekarang persoalannya, bagaimana agar sistem serta praktik jasa keuangan di negeri ini aman dan memiliki ketahanan yang tinggi," tutur SBY saat memberikan sambutan peluncuran cetak biru strategi nasional literasi keuangan Indonesia di Jakarta Convention Center, Selasa (19/11).

Bila pengawasan jasa keuangan memiliki ketahanan yang tinggi, lanjut SBY, maka penggunaan jasa keuangan terus meningkat. Dan hal itu sangat baik bagi pembangunan perekonomian nasional. Nah agar masyarakat mau menggunakan jasa keuangan, maka kampanye serta edukasi dalam penggunaan jasa keuangan harus terus dilakukan di seluruh Indonesia.

Jika edukasi dan kampanye penggunaan jasa keuangan terus dilakukan, Ketua Umum Partai Demokrat ini yakin, kesejahteraan masyarakat Indonesia terus meningkat dan kemiskinan juga diharapkan terus berkurang.

Seiring dengan berkembangnya jumlah masyarakat menggunakan jasa keuangan, maka negara harus meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, terdapat sejumlah penipuan terhadap pengguna jasa keuangan.

Karena itu, dengan adanya literasi keuangan ini, Presiden mengimbau seluruh pemangku kepentingan, khususnya lembaga keuangan, untuk turut menyukseskan program OJK tersebut. 

Menurutnya, literasi keuangan disusun atas dasar masih minimnya masyarakat Indonesia yang mengerti dan memanfaatkan lembaga keuangan. Padahal tingkat pengetahuan keuangan menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi negara.

Hadir pada peluncuran ini, antara lain, Menkeu Chatib Basri, Mensesneg Sudi Silalahi, Ketua KEN Chairul Tandjung, Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×