kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia kecam serangan AS ke Suriah, tapi tak berencana membalas


Sabtu, 14 April 2018 / 16:50 WIB
Rusia kecam serangan AS ke Suriah, tapi tak berencana membalas
ILUSTRASI. Warga Suriah mengibarkan bendera Suriah dan Rusia menentang serangan udara AS di Damaskus


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengecam serangan yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris terhadap Suriah, sebagai pelanggaran hukum internasional. Namun, Rusia tidak menyebutkan kemungkinan pembalasan atas serangan terhadap sekutunya di Timur Tengah itu. Hal ini meredakan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 100 rudal jelajah ditembakkan ke sasaran di Suriah pada Sabtu (14/4) pagi, namun tidak memasuki wilayah tertutup, sistem pertahanan Rusia di dekat pantai. Tidak ada laporan tentang korban di pihak Rusia dalam serangan itu, termasuk delegasi parlemen di Damaskus.

"Kami tidak berbicara tentang konflik militer langsung antara Rusia dan AS. Amerika dan sekutunya melakukan segalanya untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menyerang unit Rusia di Suriah," kata Andrei Klimov, wakil ketua komite urusan internasional di majelis tinggi parlemen Rusia, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu.

Bulan lalu, komandan militer utama Rusia telah memperingatkan bahwa pasukannya akan menembak jatuh rudal dan peluncur yang mengancam mereka. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa serangan besar AS dapat meningkat menjadi konflik besar antara dua rival pada masa Perang Dingin itu.

Menurut pejabat AS, serangan kali ini, meskipun lebih besar dari yang dilancarkan setahun lalu, terbatas pada sejumlah kecil target yang terkait dengan program senjata kimia Suriah. Menteri Pertahanan AS James Mattis menyatakan, tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk melancarkan serangan lanjutan.

Penyerangan yang dilakukan pada Sabtu ini nampaknya tidak mengancam kelangsungan hidup rezim Suriah, prioritas utama Kremlin.

Klimov menyatakan, serangan terbatas yang dilancarkan AS dan sekutunya menunjukkan peringatan yang sebelumnya disampaikan Rusia telah berhasil. "Mereka adalah preman politik pengecut," katanya.

Di sisi lain, pejabat AS menyebut, mereka sengaja menargetkan serangan yang meminimalkan risiko mengenai pasukan Rusia secara tidak sengaja. Amerika tidak menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Rusia mengenai target, tetapi menggunakan hotline untuk memastikan wilayah udara.

Pejabat Prancis juga mengatakan pasukan telah diperingatkan untuk menghindari eskalasi yang tidak disengaja. Rusia memiliki pangkalan udara dan angkatan laut di Suriah, serta penasihat militer, tetapi pasukannya di wilayah itu dikecualikan oleh AS dan sekutunya.

Duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa serangan itu akan memiliki konsekuensi, tetapi dia tidak merinci.

"Rusia pasti akan menanggapi, tetapi kemungkinan besar melalui sanksi balasan yang dirancang untuk mengatasi degradasi keseluruhan hubungan AS-Rusia, daripada secara militer melawan tentara AS di Suriah," kata perusahaan konsultan Eurasia Group dalam sebuah catatan pada Sabtu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×