kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih undervalue, Indonesia cari keseimbangan baru


Kamis, 26 April 2018 / 22:06 WIB
Rupiah masih undervalue, Indonesia cari keseimbangan baru
ILUSTRASI. Keterangan pers Bank Indonesia


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, seluruh negara saat ini tengah mengarah kepada titik keseimbangan baru pada normalisasi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. BI juga bersiap untuk hadapi tantangan tersebut. 

“Jadi ke depan bunga dari negara maju maupun berkembang itu sudah mulai akan dinaikkan. Untuk itu, kita mesti mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan jangka menengah,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat konferensi pers di Gedung BI, Kamis (26/4).

Di Indonesia, salah satu keseimbangan baru itu untuk nilai tukar rupiah. Menurut Agus, sejak Jumat (19/4) hingga hari Rabu (24/4), rupiah tertekan akibat yield suku bunga obligasi negara Amerika Serikat mencapai 3,03%. Kenaikan ini juga membuat tekanan kepada seluruh mata uang yang ada di dunia termasuk Indonesia.

“Kalau Indonesia kita sama-sama memahami bahwa tekanan itu secara persentase tidak sebesar negara yang lain," katanya.

Sampai dengan hari ini, rupiah sudah terdepresiasi sebesar 0,88%, month to date (mtd).

Depresiasi rupiah ini masih lebih rendah dibandingkan mata uang negara Asia lain termasuk Thailand (THB) yang sebesar -1,12% Mtd, Malaysia ringgit (MYR) -1,24% Mtd, Singapore (SGD) -1,17% mtd, Korea Selatan (KRW) -1,38% Mtd, dan India (INR) -2,4% Mtd.

Menurut Agus, fluktuasi dan stabilitas yang ada saat ini tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Tapi, kondisi nilai tukar yang ada saat ini dia sebut masih undervalue atau di bawah nilai wajarnya.

Namun, BI enggan menyebutkan berapa nilai fundamental rupiah. “Tugas BI yakni mencapai dan memelihara stabilisasi nilai tukar rupiah. Kita tidak menargetkan nilai tukar tertentu. Secara umum, BI fokus pada stabilitas dan fluktuasi dan votalitas itu harus dalam batas yang baik,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×