PVMBG kembali deteksi aktivitas Gunung Agung

Sabtu, 14 Oktober 2017 | 12:58 WIB Sumber: Antara
PVMBG kembali deteksi aktivitas Gunung Agung


STATUS GUNUNG AGUNG - KARANGASEM. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali mendeteksi aktivitas penggembungan (deformasi) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, yang masih berstatus awas.

"Masih ada 'tren' deformasi sesuai hasil pengamatan pada dua hari terakhir," kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani di Pos Pengamatan Gunungapi Agung Desa Rendang, Karangasem, Sabtu.

Penggembungan (defomasi) disebabkan masih tingginya aktivitas Gunung Agung. Asap yang ke luar dari kawah menunjukkan aktivitas magma yang terus mendesak ke permukaan.

"Kita dapat amati bersama secara visual masih ada hembusan asap kawah hingga 50-100 meter, selain memang dari data bahwa aktivitas deformasi tetap ada," terang dia.

Terkait rekahan di daerah kawah, kata Kasbani, belum mengalami perubahan signifikan yakni masih berkisar sekitar 80-100 meter sesuai hasil citra satelit hingga (12/10).

Ia juga menjelaskan bahwa terkait aktivitas kegempaan yakni vulkanik dan tektonik masih tergolong tinggi dan belum menunjukkan a tanda-tanda penurunan.

"Gempanya masih sangat fluktuatif dalam level tinggi. Hal itu memberikan informasi bahwa aktivitas gunung belum akan turun," kata dia.

Selain itu, terkait munculnya gempa tremor non-harmonik hendaknya tidak terlalu ditanggapi berlebih karena merupakan gempa tak menerus, belum mengarah ke tremor menerus (harmonik).

Sementara itu, PVMBG mencatat aktivitas kegempaan pada (14/10) Pukul 06.00-12.00 Wita menunjukkan gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 72 kali, vulkanik dalam sebanyak 207 kali, tektonik lokal 19 kali, dan satu kali gempa terasa.

PVMBG tetap mengimbau warga dan para wisatawan tetap berada di zona aman dan menghindari wilayah sekitar Gunung Agung yang masuk dalam zona merah.

Masyarakat, pendaki dan pengunjung atau wisatawan agar tidak berada dan atau tidak melakukan pendakian serta aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak.

Selain itu pula ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 12 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru