kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prasidha optimistis efek la nina tidak signifikan


Jumat, 17 November 2017 / 14:56 WIB
Prasidha optimistis efek la nina tidak signifikan


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Prasidha Aneka Niaga Tbk ke depan tidak lepas dari fenomena La Nina. Tapi, perusahaan ini optimistis bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.

Moenardji Soedargo, Direktur Prasidha Aneka mengaku, fenomena alam bakal menjadi salah satu sentimen yang akan memengaruhi kinerja perusahaan pada tahun depan. "Kita memasuki fenomena La Nina muncul menjelang akhir tahun hingga awal tahun ini, sehingga sedikit banyak bisa terjadi gangguan," ujar Moenardji kepada KONTAN seusai paparan publik di Jakarta, Jumat (17/11).

Meski demikian, Moenardji optimistis pihaknya dapat mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. Sebagai gambaran, emiten berkode saham PSDN ini bergerak dalam bidang usaha komoditas hasil bumi dan industri pengolahannya, yakni karet dan kopi.

Lie Sukiantono Budinarta, Direktur Keuangan Prasidha menyebut, pada tahun 2018 nanti, pihaknya menargetkan total penjualan mencapai Rp 1,5 triliun. Dari target tersebut, nilai penjualan biji kopi ditargetkan bakal mencapai Rp 28,2 miliar, smentara karet remah dan kopi olahan masing-masing ditargetkan mencapai Rp 1,1 triliun dan Rp 399 miliar.

Meski fenomena La Nina bakal menjadi sentimen yang memengaruhi kinerja bisnis, Moenardji mengatakan bahwa Indonesia memiliki dua sisi, yakni sebelah utara khatulistiwa dan sebelah selatan khatulistiwa. "Hasil produksi kami ada di dua sisi tersebut. Sehingga kalau satu sisi terkena, kita bisa mengandalkan sisi lain. Tidak seperti negara lain yang hanya memiliki satu sisi," tanda Moenardji.

Menurut Moenardji, fenomena cuaca sejatinya sudah terjadi sejak dua tahun yang terakhir. Namun pihaknya tetap optimistis, fenomena tersebut tidak akan menjadi gangguan sangat berarti.

Sebagai tambahan, Prasidha Aneka Niaga berlokasi di daerah penghasil utama hasil perkebunan, seperti Palembang, Surabaya, Sidoarjo, dan Bandar Lampung. Adapun produk tersebut diperdagangkan secara luas di pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Eropa, Korea Selatan, China, dan Thailand untuk Karet Remah. Sementara produk kopi olahan diekspor ke Jepang, Thailand, Vietnam, China, Malaysia, Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×