kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pramono Anung: Pak Nov memang pernah meminta bantuan beberapa kali ke saya


Kamis, 22 Maret 2018 / 16:29 WIB
Pramono Anung: Pak Nov memang pernah meminta bantuan beberapa kali ke saya
ILUSTRASI. Menseskab Pramono Anung


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku Setya Novanto pernah beberapa kali meminta bantuan kepada dirinya. Permintaan tersebut terkait permasalahan yang sedang membelit Setya Novanto yakni soal pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Ditemui di kawasan Istana Negara, Pramono menjelaskan Setya Novanto sempat meminta tolong dalam hal surat menyurat kepada presiden. Surat itu berkenaan dengan perizinan presiden dalam hal pemeriksaan anggota dewan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Waktu itu di Solo saat Pak Presiden mantu bulan November (Setya Novanto) minta tolong agar ketika dia mengirim surat untuk minta supaya pemeriksaannya dapat izin presiden tapi saya tidak jawab," ungkapnya, Kamis (22/3).

Sehingga, tidak ada sama sekali pembahasan terkait proyek e-KTP. Maka dari itu, ia menilai penyebutan nama dirinya sebagai pihak yang menerima uang e-KTP itu adalah hal yang mengada-ada.

Apalagi dalam periode 2009-2014 Paramono yang merupakan pimpinan DPR yang membawahi dan mengkoordinasikan komisi IV sampai komisi VII juga sama sekali tidak pernah berkomunikasi soal e-KTP.

"Kalau ada orang yang memberi, itu logikanya berkaitan dengan kewenangan jabatan kedudukan, dalam hal ini saya tidak pernah ngomong satu katapun yang berkaitan berurusan dengan e-KTP termasuk semua pejabat yang diperiksa dan di persidangan yang ada kemarin, tidak ada satupun yang pernah berbicara e-KTP dengan saya," jelasnya.

Apalagi, menurut Pram hal yang mengada-ada itu ditujukan Setya Novanto saat ditanya oleh hakim dengan ungkapan katanya katanya, tapi hal yang mengenai dirinya selalu bilang saya tidak ingat," tambah Pramono.

Maka demikian, dirinya pun siap dikonfrontasi oleh siapapun dan di manapun bahkan di persidangan. Hal itu dilakukan lantaran, hal ini sudah menyangkut integritas dirinya yang sudah berkarir di politik sejak lama.

Kendati begitu ia mengaku mengenal sosok Oka Masagung dan Andi Narogong. Adapun keduanya, orang yang disebut sebagai pemberi uang kepada Pramono. "Dengan Oka saya kenal. Andi Narogong nggak," tegas dia.

Maka tak heran Pramono menilai, penyebutan namanya dan Puan Maharani sebagai penerima uang e-KTP itu hanya semata-mata agar Setya Novanto mendapatkan Justice Collaborator (JC).

Bahkan, pihaknya tidak segan-segan untuk melaporkan Setya Novanto terkait hal ini. "Saya tunggu bagaimana perkembangan ini, kalau sudah menyangkut integritas saya, saya akan ambil," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×