kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PMK 70, jangan seperti berburu di kebun binatang


Senin, 05 Juni 2017 / 23:10 WIB
PMK 70, jangan seperti berburu di kebun binatang


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. RHB Sekuritas Indonesia mendukung diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 70 tahun 2017. PMK ini mengatur lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedur pelaporan informasi keuangan.

PMK itu berlaku sejak 31 Mei lalu. Data kekayaan nasabah di industri keuangan tak terkecuali pasar modal, menjadi lebih terbuka demi kepentingan perpajakan.

"Kalau untuk mendukung makro ekonomi, ini (PMK 70) bagus," ujar Vice President Director RHB Sekuritas Indonesia Iwanho kepada KONTAN, Senin (5/6).

Nanti, penyajian data terutama untuk kepentingan pajak menjadi seperti di negara maju, jauh lebih transparan. Tapi, menurutnya, jangan asal-asalan mengimplementasikan PMK ini. Ada dua poin utama yang menurut Iwanho perlu menjadi perhatian.

Pertama, implementasi PMK itu wajib diawasi secara maksimal. Jangan sampai PMK itu justru memunculkan niat buruk oknum pajak. Misal, seorang wajib pajak baru membuka 90% data keuangannya. Yang benar, wajib pajak itu dikenakan denda.

Tapi, oknum pajak justru menawarkan opsi damai. Tidak perlu bayar denda ke negara, tapi bayar sejumlah uang untuk mengisi kantong si oknum. Jangan sampai hal ini terjadi.

"Poin kedua, jangan berburu di kebun binatang," tegas Iwanho.

Maksudnya, jangan hanya para wajib pajak yang sudah mengikuti aturan yang justru dikejar-kejar. Sementara, mereka yang belum masih bisa santai. Sebab, hal ini menjadi salah satu kekhawatiran dari para nasabah di industri pasar modal jika datanya dibuka.

Kendati demikian, Iwanho percaya Sri Mulyani merupakan sosok yang tegas dan profesional. Ia juga tidak akan mentolerir para oknum pajak.

"Sosialisasi dan monitoring yang maksimal wajib dilakukan pemerintah demi membuat PMK itu berjalan optimal," jelas Iwanho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×