kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perry Warjiyo dan Jokowi sepakat perkuat koordinasi dan menjaga independensi


Kamis, 24 Mei 2018 / 14:24 WIB
Perry Warjiyo dan Jokowi sepakat perkuat koordinasi dan menjaga independensi
ILUSTRASI.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyepakati sejumlah hal. Hal ini merupakan poin kedua yang disampaikan Perry usai dilantik sebagai Gubernur BI 2018-2023 oleh Mahkamah Agung (MA), Kamis (24/5).

Perry bilang, banyak hal yang didiskusikan antara dirinya dengan Jokowi dalam pertemuan itu. Terutama, masalah ekonomi dalam negeri.

Dalam pertemuan itu, Perry mengaku, bersama Jokowi sepakat untuk memperkuat koordinasi antara pemerintah dan BI untuk memperkuat stabilitas dan mendorong pertumbuhan. "Ini komitmen pemerintah dengan BI," kata Perry di Gedung MA, Kamis siang.

Koordinasi yang dimaksud adalah kombinasi antara kebijakan fiskal dan moneter yang bisa menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan.

Lanjut Perry, tak kalah penting, sepakat mempererat koordinasi untuk mempercepat akselerasi di sektor riil, baik dalam rangka mendorong pertumbuhan maupun mengatasi defisit transaksi berjalan.

Ia melanjutkan, dalam pertemuan itu, Jokowi juga menekankan, menggarisbawahi, dan menjunjung independensi BI dalam menjalankan mandat-mandat BI.

Kata Perry, BI juga meletakan independensi bank sentral dalam konteks interdependensi. Artinya, bahwa kebijakan BI merupakan bagian dari kebijakan ekonomi nasional.

"Koordinasi dengan fiskal, koordinasi kebijakan reformasi struktural di sektor riil akan terus diperkuat antara BI dan pemerintah, termasuk koordinasi BI dengan OJK," imbuhnya.

Oleh karena itu, BI akan melakukan rapat koordinasi mengenai langkah-langkah apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah, BI, dan OJK dalam jangka pendek untuk memperkuat stabilitas. Lalu, dalam jangka menengah panjang mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengendalikan defisit transaksi berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×