kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penutupan Pemerintah AS akhirnya dilakukan Obama


Selasa, 01 Oktober 2013 / 13:12 WIB
Penutupan Pemerintah AS akhirnya dilakukan Obama
ILUSTRASI. Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 30 Tahun 2022 di di www.prakerja.go.id.


Sumber: The Telegraph | Editor: Dikky Setiawan

WASHINGTON. Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) akhirnya mengambil keputusan untuk menutup (shutdown) roda pemerintahannya yang pertama kali dalam 17 tahun terakhir.

Keputusan itu diambil Gedung Putih setelah Presiden AS Barack Obama menolak tunduk kepada tuntutan Partai Republik agar pemerintah menunda UU Perawatan Kesehatan selama setahun.

Sekitar 800.000 pekerja Pemerintah federal akan ‘dirumahkan’ tanpa kompensasi setelah lobi-lobi politik kongres antara Partai Republik dan Demokrat gagal menghasilkan kesepakatan.

Dalam serangkaian pengambilan keputusan hingga larut malam pada Senin waktu AS (30/9), Partai Republik bersikeras hanya akan memilih menyetujui mendanai pemerintah federal dengan imbalan penundaan satu tahun untuk reformasi hukum kesehatan yang dikenal dengan sebutan Obamacare.

Di lain pihak, Obama berpegang teguh pada argumentasinya dengan menuduh para pemimpin Partai Republik sengaja merencakan penutupan pemerintahan federal dengan mengulur waktu penyelematan anggaran negara.

“Anda tidak bisa mengambil imbalan dari pekerjaan yang seharusnya Anda lakukan, atau hanya karena ada regulasi di sana yang Anda tidak suka,” kata Obama.

Hasilnya adalah kebuntuan politik hingga batas waktu yang ditetapkan pada Senin (30/9) malam pukul 23:59 waktu setempat untuk mencegah shutdown.

Gedung Putih mengumumkan penutupan

Beberapa menit sebelum deadline habis, Kantor administrasi Gedung Putih resmi memerintahkan instansi pemerintah untuk melaksanakan rencana shutdown karena tidak adanya alokasi anggaran negara.

Senin tengah malam waktu setempat, melalui situs-situs pemerintah AS dan akun Twitter, Obama merilis pesan untuk militer Amerika.

“Kongres belum memenuhi tanggung jawabnya untuk mendanai pemerintah,” tulis Obama.

Pertarungan politik yang kini memasuki babak baru dan kritis karena kedua partai politik saling menunggu dan melihat siapa di antara mereka yang akan menerima kemarahan publik Amerika akibat shutdown tersebut.

Obama dan Partai sekutunya, Demokrat, percaya bahwa Partai Republik akan menghadapi mayoritas kemarahan publik dari perjudiannya menolak menyetujui perpanjangan anggaran negara hingga Desember mendatang.

Sebuah jajak pendapat yang dirilis kantor berita CNN menemukan fakta bahwa 46% orang Amerika akan menyalahkan Kongres Partai Republik yang bertanggung jawab terhadap penutupan tersebut. Sementara survei menunjukkan hanya 36% responden yang menyalahkan Obama.

Lalu, sekitar 69% responden mengatakan bahwa Partai Republik di Capitol Hill bertindak "seperti anak manja" dan 47% lainnya mengatakan hal yang sama kepada Partai Demokrat dan Presiden .

John McCain, Calon Presiden AS dari Partai Republik pada Pilpres 2008 lalu, juga memprediksi bahwa partainya pada akhirnya tidak bisa membiarkan shutdown terjadi.

“Kita tidak bisa menang. Partai Republik akan dianggap memblokir anggaran negara dan mematikan roda pemerintahan,” tutur McCain.

Ini adalah penutupan pertama kalinya sepanjang sejarah AS, setelah 17 tahun yang lalu langkah serupa dilakukan oleh pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Bill Clinton.

Ketika itu, di tahun 1996, Pemerintah Clinton menutup pemerintahan federal selama 21 hari saat Partai Republik mencoba untuk memaksa Clinton memangkas pengeluaran publik. Namun, taktik ala Republik itu justru menjadi bumerang, karena Clinton dengan mudah terpilih kembali pada akhir tahun itu.

Penutupan pemerintah federal Selasa (1/10) waktu Indonesia ini dilakukan setelah 10 jam aktivitas lobi politik di Capitol Hill tidak berbuah kesepakatan.

Republik ajak Demokrat diskusi lagi

Pada Senin kemarin sekitar pukul 14:30 Waktu AS, Senat Demokrat memilih untuk menolak tawaran akhir syarat yang diajukan Partai Republik, yang meminta penundaan program Obamacare.

Tepat hari senin pukul 10:00 malam, Senat kembali menolak RUU Perawatan Kesehatan dan menuntut pemerintha membatalkan regulasi tersebut.

Harry Reid, Ketua Senat Partai Demokrat dan John Boehner Ketua DPR AS mengeluarkan pernyataan kekecewaannya pada masing-masing lawan politiknya di Kongres.

“Kami tidak akan mengubah. Kami tidak akan dipusingkan dengan Obamacare. Mereka (rakyat) perlu mendapatkan kehidupan,” kata Reid.

Sementara itu, Boehner menyatakan bahwa UU Perawatan Kesehatan itu belum siap untuk diimplementasikan kebijakannya.

"UU ini tidak siap untuk diberlakukan. Senat harus mendengarkan permintaan rakyat Amerika untuk menunda UU tersebut," kata Boehner

Namun, sekitar satu jam sebelum batas waktu, Partai Republik mengumumkan mereka siap bertemu dengan perwakilan Demokrat di sebuah konferensi untuk menegosiasikan penyelesaian antara kedua belah pihak.

Demokrat menolak tawaran itu. Mereka mengatakan, pihaknya tidak akan memulai pembicaraan sampai DPR mengesahkan RUU yang akan mendanai pemerintah selama enam minggu itu.

“Kami tidak akan pergi ke konferensi dengan pistol ke kepala kami,” kata Reid.




TERBARU

[X]
×