kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan teknologi perbenihan RI kalah


Selasa, 15 Agustus 2017 / 22:28 WIB
Pengembangan teknologi perbenihan RI kalah


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) ingin memperbaiki sistem perbenihan dan pembibitan di Indonesia.

Maman Suherman, Sekretaris Jenderal menyebut, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan benih dan bibit, namun tidak didukung dengan teknologi yang mumpuni.

"Kita punya potensi, tetapi di pihak lain pengembangan teknologi yang masih kalah bersaing dengan produk luar negeri," tutur Maman saat konferensi pers menjelang pengukuhan Dewan Pengurus Pusat MPPI periode 2017-2022 di Jakarta, Selasa (15/8).

Menurut penuturan Maman, saat ini kendala yang dihadapi di Indonesia adalah jenis produknya yang kurang beragam, dan volumenya yang masih kurang. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan multinasional yang menggunakan benih sumber impor.

Supaya perbenihan dan pembibitan Indonesia dapat bersaing dengan luar negeri, Maman mengatakan MPPI akan mendorong penelitian-penelitian yang dapat mendorong benih dan bibit Indonesia.

Maman juga mengungkap, MPPI akan memberi masukan kepada pemerintah. Masukan ini akan berkaitan dengan pengambilan kebijakan terkait kemajuan pembenihan dan pembibitan. MPPI juga akan mengkonsolidasikan para pelaku usaha.

Hingga saat ini, pelaku usaha dan petani yang tergabung dalam MPPI antara lain Asosiasi Bunga Indonesia, Asosiasi Perbenihan Indonesia, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia, Kontak Tani Nelayan Andalan, Perhimpunan Hortikultura Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×