kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Masyarakat sulit menerima PLTN


Minggu, 29 Oktober 2017 / 14:08 WIB
Pengamat: Masyarakat sulit menerima PLTN


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2000-2009, Purnomo Yusgiantoro menyatakan masyarakat tidak bisa menerima pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Hal itu diungkapkannya setelah mengidentifikasi berbagai elemen dalam energi fosil, non-fosil, energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggunakan analisa SWOT (strength, weakness, opportunities and threat).

Menurut Purnomo, dengan memahami elemen kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman khususnya di sektor EBT sangat bermanfaat untuk merumuskan strategi kebijakan energi di Indonesia.

Ia bilang, yang perlu ditekankan bahwa masyarakat tidak bisa menerima pembangunan PLTN. “Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang kebijakan energi nasional, PLTN merupakan alternatif terakhir sumber energi sehingga pemerintah dan DPR perlu meninjau kembali pembangunan PLTN dan mengedepankan pemanfaatan energi terbarukan lainnya,” katanya dalam paparan seminar di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti tentang Optimalisasi Pengelolaan Energi Fosil dan Non Fosil di Indonesia, Sabtu (28/10).

Pasalnya, kata Purnomo, keamanan begitu penting. Selalu terjadi perdebatan pada nuklir karena menyangkut keamanan. "Orang bilang, aku mau nuklir, tapi aku tidak mau nuklir di bangun di pekarangan rumahku. That's always like that," jelasnya.

Ia menceritakan mengenai pengalaman Dr. Evita Legowo yang mengalami penolakan dari warga saat sedang melakukan sosialisasi PLTN di Gunung Muria. “Bapak, saya hampir di bunuh di Gunung Muria karena melakukan sosialisasi pembangunan pembangkit listrik Gunung Muria,” kisahnya sambil menirukan Dr. Evita bercerita.

Menurut Purnomo, hal ini menunjukkan besarnya bentuk penolakan masyarakat terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir. Menanggapi hal tersebut, ia menyarankan pengembangan energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan.

“Hidup di negara beriklim tropis dengan energi matahari yang cukup berlimpah dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan, begitu juga dengan mengedepankan energi dari tenaga angin serta energi biodesel," sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×