kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: JK bisa menenggelamkan figur Jokowi


Senin, 21 April 2014 / 10:41 WIB
Pengamat: JK bisa menenggelamkan figur Jokowi
ILUSTRASI. Situasi lalu lintas di Ring Road 3 saat otoritas setempat memberlakukan karantina wilayah secara parsial di Kota Beijing, China, Kamis (24/11/2022). ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, Jusuf Kalla (JK) merupakan intelektual, berwawasan global dan negosiator ulung.

Jika dipasangkan dengan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo dalam pemilu presiden mendatang, JK dinilainya dapat "menenggelamkan" pria yang akrab disapa Jokowi itu.

"Hal ini di buktikan ketika menjadi mediator konflik Aceh dan Ambon. Jadi kalau Jokowi jadi presiden, kemungkinan JK bisa menenggelamkan figur Jokowi. Jangankan Jokowi, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja hampir saja 'disalip' oleh JK," ujar Syarwi seperti dikutip dari Antara.

Menurut Dosen Politik UIN Syarif Hidayatullah tersebut, JK memiliki pengalaman yang luar biasa. Selain pernah menjadi wakil presiden, JK juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"JK itu kalau kita komperatifkan dengan Jokowi, sudah tujuh lap, Jokowi tertinggal," ujar dia.

Syarwi mengatakan, JK mempunyai kelebihan, yaitu rekam jejak di pemerintahan. Bahkan, gagasannya seperti konversi minyak tanah ke gas elpiji tiga kg dapat berjalan dengan baik.

"Komunikasi JK dahsyat, sampai hari ini namanya tidak tenggelam walaupun tidak menjadi wapres lagi. Berbeda misalnya dengan Hamzah Haz yang masa jabatannya sebagai wapres habis, namanya pun tenggelam," ujar dia.

Selain itu, ia menambahkan, JK memiliki kapasitas manajerial. Hal tersebut dibuktikan ketika menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).

"Sehingga dengan kelebihan-kelebihan tersebut, tak ada jaminan hubungan antara Jokowi-JK bisa bisa harmonis lima tahun bila keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden," kata dia.

Berbagai kalangan mendorong Jokowi agar dipasangkan dengan JK. Wacana itu sudah muncul jauh sebelum pelaksanaan pemilu legislatif 2014. Pascapileg, dorongan itu semakin kencang. a href="http://nasional.kompas.com/read/2014/04/20/1653367/Ini.Pendapat.Jokowi.tentang.Sosok.Jusuf.Kalla">Jokowi sendiri menilai positif JK.  (Sandro Gatra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×