kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pedagang pasar dukung KPPU selidiki harga cabai


Senin, 06 Maret 2017 / 22:53 WIB
Pedagang pasar dukung KPPU selidiki harga cabai


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan pihaknya mendukung upaya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menelusuri dugaan kartel di penjualan cabai. Namun ia mengingatkan agar pemerintah mengakui adanya penurunan produksi cabai sekitar 30%, bahkan menurut IKAPPI penurunan produksi malah mencapai 40%.

"Justru kenaikan harga cabai itu terjadi karena panjangnya rantai distribusi, jadi pemerintah gagal memotong rantai distriubsi," ujarnya kepada KONTAN, Senin (6/3).

Meskipun mendukung, tapi Ikappi meragukan faktor utama kenaikan harga cabai disebabkan permainan bandar di pasar induk. Pasalnya, sudah banyak pasar kecil yang tidak lagi bergantung pada pasar induk dalam mendapatkan pasokan cabai mereka. Sebab banyak pedagang yang sudah langsung mendapatkan pasokan cabai dari petani atau pengepul.

"Tapi kalau benar para bandar itu memainkan harga, maka kami dukung agar ditindak tegas," imbuhnya.

Abdullah mendorong KPPU agar menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah memotong rantai distribusi pangan dengan langsung mendistribusikan cabai rawit merah ke pasar. Bila hal itu berhasil, maka harga cabai tidak semahal sekarang.

Sementara itu untuk gula, Abdullah bilang dugaan KPPU bahwa distributor gula bermain memang patut didukung. Sebab Ikappi juga menemukan hal yang sama di lapangan. Namun ia lebih menyoroti peran Perum Bulog dalam mendistribusikan gula ke pasar. Selama ini Bulog ternyata tidak langsung ke konsumen tapi melalui pihak ketiga.

Nah, justru dengan masuknya pihak ketiga membuat rantai distriubsi gula menjadi panjang. Dan itulah salah satu penyebab harga tetap tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×