kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis Indonesia ingin genjot pasar Arab Saudi


Selasa, 28 Februari 2017 / 13:20 WIB
Pebisnis Indonesia ingin genjot pasar Arab Saudi


Reporter: Petrus Sian Edvansa, Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Para pengusaha dalam negeri berharap kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis al Saud pada tanggal 1-9 Maret 2017 nanti bisa membawa angin segar bagi para pebisnis. Terutama soal kemudahan berinvestasi di sana.

Salah satunya adalah perusahaan pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang kerap berinvestasi di sana. Menurut Suradi, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, pihaknya berharap kedatangan Raja Salman beserta rombongan Kerajaan Arab Saudi bisa mempermudah investasi perusahaan lokal di sana.

Maklum, proses tender proyek di Arab Saudi diklaim butuh waktu lama. "Kami harapkan dengan momentum ini terdapat pertemuan high level dengan Wjaya Karya sehingga kami dapat berekspansi di sana," ujar Suradi kepada KONTAN, Senin (27/2).

Rupanya, perusahaan pelat merah ini tengah mengincar kontrak anyar di Arab Saudi sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 600 miliar sepanjang tahun ini. Dari target proyek tersebut, Wijaya Karya baru mendapatkan tender senilai Rp 200 miliar untuk pembangunan proyek residensial sebanyak 150 unit.

Untuk menggarap proyek tersebut, Wijaya Karya sampai harus mengirim tenaga kerja dari Indonesia. "Pembangunan tersebut merupakan tahap pertama, sedangkan untuk proyek lainnya belum terdapat keputusan pemenang," tandasnya.

Selain hunian, Wijaya Karya juga menyasar proyek lain seperti rumah sakit dan hotel. Nah, untuk memuluskan rencana tersebut, perusahaan ini berencana mendirikan pabrik pracetak lewat anak usaha PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Namun, Suradi mengaku belum bisa menghitung nilai investasi untuk rencana ekspansi di Arab Saudi.

Selain perusahaan konstruksi, ada juga PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang sudah melempar produknya ke negeri minyak tersebut. Menurut Venancia Indrijati, Direktur Keuangan Sido Muncul, meski sudah ekspor ke Arab Saudi, ia menyebut jumlahnya masih mini. Yakni kurang dari 5% dari total ekspor produk Sido Muncul. "Harapannya, kami bisa memperbesar angka penjualan itu dalam beberapa tahun ini, kata dia kepada KONTAN tanpa merinci.

Ia mengakui sejauh ini produk Sido Muncul memang ditujukan bagi warga negera Indonesia yang bertugas di Arab Saudi. Namun ia berharap secara perlahan produk Sido Muncul bisa diterima oleh warga asli Arab Saudi.

Sedangkan dari industri otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia telah mengekspor produk ke Timur Tengah, sebagian besar tertuju ke Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×