kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar surat utang menanti kabar dari S&P


Selasa, 24 Mei 2016 / 19:29 WIB
Pasar surat utang menanti kabar dari S&P


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejak pekan lalu, pasar obligasi dalam negeri cenderung tertekan akibat berbagai katalis negatif baik dari domestik maupun eksternal. Analis optimistis, pasar Surat Berharga Negara (SBN) bakal menghijau di waktu mendatang apabila ada kenaikan rating atas peringkat utang Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) akhir Mei 2016.

Memang secara year to date per Selasa (24/5), indeks total return SBN yang tercermin pada INDOBeX Government Total Return masih terangkat 9,45% ke level 197,43. Namun, pekan lalu, pasar surat utang Indonesia mulai koreksi.

Terlihat pada yield Surat Utang Negara (SUN) seri acuan bertenor 11 tahun yakni FR0056 yang menggemuk dari semula 7,68% pada akhir April 2016 menjadi 7,93% pada Selasa (24/5). Jika yield obligasi naik, harga obligasi merosot.

Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo berpendapat, kenaikan rating dari S&P memang akan membawa angin segar bagi pasar obligasi Indonesia di waktu mendatang. Pada 21 Mei 2015, S&P sudah mengerek outlook rating Indonesia dari stabil menjadi positif sekaligus mengafirmasi rating pada level BB+. Pasar berharap, rating tersebut akan naik pada akhir Mei 2016 menjadi investment grade BBB-.

Jika harapan ini direalisasikan, maka Beben menilai, pasar surat utang berpotensi terkerek di waktu mendatang. Amunisi tambahan bersumber dari komitmen pemerintah dalam program pembangunan infrastruktur.

Namun, kenaikan harga SBN akan relatif terbatas. Sebab, daya beli masyarakat Indonesia belum pulih. Nilai tukar rupiah juga rentan koreksi akibat adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed.

"Meskipun demikian, pemerintah tentu memiliki strategi agar rupiah tetap terjaga sesuai batasan APBN 2016 yakni Rp 13.900," paparnya.

Beben memproyeksikan, hingga semester I 2016, yield FR0056 bakal bergerak dalam rentang 7,5% - 9,2% serta 7,8% - 9,5% hingga pengujung tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×