kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyibak berbagai pos biaya travel umrah


Senin, 29 Mei 2017 / 10:02 WIB
Menyibak berbagai pos biaya travel umrah


Reporter: Febrina Ratna Iskana, M. Ghiffari L. Alif P., Tantyo Prasetya | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Animo umat muslim Indonesia melaksanakan umrah semakin besar. Maklum antrean melaksanakan rukun iman kelima, yakni pergi haji sudah mencapai puluhan tahun. Tak heran, jika pemain baru seperti First Travel yang menawarkan tarif promo kebanjiran peminat, yang akhirnya terantuk masalah

Ya, bisnis umrah di tanah air laris manis. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 18,5 juta,  masyarakat bisa mengobati kerinduan berkunjung ke Baitullah, sekaligus pelesiran tanpa daftar tunggu.

Tingginya antusias masyarakat yang menjalankan umrah menyebabkan keberadaan jasa penyelenggara perjalanan haji dan umrah bak cendawan di musim penghujan. Dari data Himpunan Penyelenggara Haji dan Umroh Khusus (Himpuh), saat ini terdapat sekitar 700 perusahaan travel umrah, dengan 700.000 jemaah setiap musim.

Ketua Umum Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengatakan, bisnis umrah semakin menggiurkan, setelah Arab Saudi menggenjot pendapatan sektor pariwisata religi lantaran harga minyak  loyo. "Kalau renovasi perluasan Masjidil Haram selesai, dalam sekali musim umrah bisa menampung 3,5 juta-5 juta wisatawan," sebut Mustolih, ke KONTAN, Kamis (25/5).

Biaya visa

Di lapangan, terdapat dua kategori travel umrah, yakni mandiri dan provider. Keduanya memberangkatkan jemaah setelah mengantongi izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) dari Kementerian Agama.

Ada plus minus bagi jemaah yang berangkat umrah via travel mandiri atau travel provider, yang biasanya tergabung dalam asosiasi. Perbedaan yang paling mencolok adalah tarif dan layanan. Paket umrah yang ditawarkan sangat variatif mulai Rp 18,5 juta- Rp 50 juta.

Salah satu komponen biaya yang menjadi ladang pendapatan bagi biro umrah adalah pengurusan visa. Selama ini, alur pengajuan visa adalah melalui travel, kemudian ke provider, lantas masuk ke asosiasi untuk diteruskan ke Kedubes Arab Saudi. Nah, asosiasi menetapkan ongkos operasional tersebut.

Sekretaris Jenderal Himpuh Muharom Ahmad menyebutkan, biaya visa US$ 60-US$ 75. Tarif ini sudah termasuk ke dalam biaya paket umrah yang direkomendasikan Himpuh:   US$ 1.850 atau Rp 23 juta.

Dalam praktiknya, asosiasi travel penyelenggara haji dan umrah dituding masih menarik biaya US$ 15-US$ 17 per jemaah. Biaya ini kabarnya untuk memuluskan pengurusan visa. Terkait mengenai pungutan pengurusan visa tersebut, pihak asosiasi menampik. "Kehadiran asosiasi justru perusahaan travel terbebas dari permainan harga yang biasanya dilakukan oleh para provider," tandas Muharom, yang juga Komisaris  PT Wahana  Mitra Wisata ini.

Komnas Haji dan Umroh menilai, panjangnya birokrasi visa umrah lewat asosiasi dan provder tidak efisien dari biaya dan waktu, sehingga membebani jemaah. "Sebaiknya Kementerian Agama mengkaji ulang dan intervensi. Sebelumnya travel bisa mengurus langsung, sekarang harus lewat asosiasi," ungkap Mustolih.

Nyatanya di luar biaya visa, travel umrah masih dibebankan "ongkos capek" untuk berbagai pengurusan dan tetek bengek lainnya. "Kisaran margin dari Rp 500.000-Rp1 juta," aku Muharam. Adapun penentuan margin keuntungan tersebut tergantung segmentasi masing-masing travel, apakah pasar bawah, menengah atau atas.

Direktur Utama PT Bayu Buana Agustinus Pake Seko, bilang, penetapan tarif ditetapkan sendiri oleh perusahaan tanpa campur tangan pihak lain. "Kami menjual paket perjalanan dengan harga kompetitif dengan kepastian berangkat dan layanan berkualitas," klaimnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×