kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu senang Fitch naikkan outlook utang RI


Kamis, 22 Desember 2016 / 14:27 WIB
Menkeu senang Fitch naikkan outlook utang RI


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings meningkatkan Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku senang mendengar kabar dari Fitch ini. Menurut dia, hal ini mengkonfirmasi beberapa upaya pemerintah untuk menjaga fondasi ekonomi negara yang sempat dianggap sebagai salah satu sumber yang memiliki potensi risiko. Pemerintah misalnya juga sudah mengoreksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar konsisten, kredibel, dan mengurangi risiko.

"Dan tentu dari sisi kemampuan kita untuk menjelaskan dan meyakinkan bahwa fudamental perekonomian, baik dari sisi APBN, neraca pembayaran, perbankan, lembaga keuangan, postur utang, belanja pemerintah, penerimaan negara, itu semua menggambarkan bahwa ambisi pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi," ujarnya usai acara Seminar Nasional Infrastruktur 2016 di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (22/12).

Dia optimistis, Fitch akan meningkatkan rating Indonesia mendatang. Dirinya mengaku akan terus menyuarakan bahwa indonesia memiliki kebijakan yang jelas dan memiliki fundamental yang baik, yang didukung dengan data-data.

Ia menambahkan, kalaupun ada risiko, Indonesia presentasikan risiko itu dengan dengan jujur dan bagaimana pemerintah akan mengantar risiko itu.

"Itu kemudian akan menciptakan kepercayaan dalam bentuk positive outlook dan saya berharap akan ada upgrade," ucapnya.

Sementara dari sisi Bank Indonesia, beberapa upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan ketahanan sektor eksternal yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya, menjaga defisit, menjaga kecukupan cadangan devisa, memastikan ketersediaan second line of defense baik dari bilateral, regional, maupun global, dan mengimplementasikan ketentuan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Utang Luar Negeri bagi Korporasi Non-Bank;

Adapun BI terus melakukan upaya pendalaman pasar keuangan."Indonesia akan terus menjaga stabilitas makroekonomi dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia melalui implementasi reformasi strukural, serta meningkatkan sinergi kebijakan antar otoritas guna mempercepat transformasi ekonomi sehingga membawa perekonomian tumbuh lebih sehat, inklusif, serta berkelanjutan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×