kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaga momentum, inflasi Juni perlu dijaga


Senin, 19 Juni 2017 / 10:48 WIB
Menjaga momentum, inflasi Juni perlu dijaga


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tren kenaikan harga bahan pangan terjadi setiap tahunnya mendekati Lebaran di mana perputaran dana pada periode ini memang lebih besar dibanding bulan sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa menjaga daya beli masyarakat agar bisa mendongkrak perekonomian tahun ini .

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira bilang, bahan pangan terutama gula, bawang putih, minyak goreng, daging sapi dan ayam harus dikendalikan terutama menjelang hari raya lebaran dan persiapan hari natal dan tahun baru.

“Khusus untuk daging sapi dan ayam waktu krusialnya adalah H-7 hingga H+10 lebaran. Komoditas ini sumbangan terhadap inflasinya cukup besar,” kata Bhima, Minggu (19/6).

Selanjutnya adalah soal inflasi dari harga yang diatur pemerintah atau administered price seperti penyesuaian tarif listrik dan rencana kenaikan BBM. Menurut dia, pemerintah perlu mengkaji kembali momentumnya.

Jika penyesuaian harga dinaikkan secara bersamaan, menurut Bhima dampaknya bukan hanya ke administered price melainkan juga ke komponen inflasi lainnya, terutama pangan dan transportasi.

“Bila ada penyesuaian tarif, idealnya pemerintah memberi jeda sekitar dua bulan paska lebaran agar masyarakat tidak kaget. Soalnya, ingat bahwa Juli ini masuk tahun ajaran baru,” ucapnya.

Penyesuaian tarif, menurut Bhima tentu ada dampaknya ke daya beli masyarakat. Maka dari itu ia memprediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga meskipun ada THR dan gaji ke-13 tumbuhnya masih akan terbatas di semester kedua tahun ini.

Adapun pemerintah perlu mempersiapkan jaring pengaman yang efektif dalam menjaga daya beli masyarakat miskin di pedesaan. Misalnya bantuan beras sejahtera perlu disalurkan saat musim tanam atau di saat inflasi pangannya tinggi.

“Saya kira trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi bisa tidak terjadi kalau pemerintah mampu menjaga inflasi dari sisi pasokan. Bulan Juni, bila tidak terkendali akan menjadi puncak inflasi tahun ini,” ujarnya.

Ia melanjutkan, bila terjadi demikian, maka sampai akhir tahun inflasi total bisa lebih dari 4.5% (yoy). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×