Menikmati musim panas di Summer Palace

Senin, 24 September 2012 | 08:42 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 24 - 30 September 2012

Menara mirip pagoda itu mencuat keluar dari rerimbunan pohon di atas sebuah bukit. Atap merah khas bangunan tradisional China juga tampak. Di belakang menara itu, danau jernih sepanjang mata memandang. Begitulah pemandangan Istana Musim Panas atau Summer Palace di Beijing dari kejauhan.

Biasanya, kalau menyebut nama ibukota China, ingatan orang langsung melayang ke objek wisata Kota Terlarang atawa Forbidden City atau Tembok Raksasa alias Great Wall. Padahal, ada begitu banyak objek wisata di kota yang berdiri 473 Sebelum Masehi ini. Salah satunya, ya, itu tadi Summer Palace yang bukan hanya menawarkan objek wisata situs bersejarah, tapi juga pemandangan alam yang indah.

Summer Palace terletak di ujung Barat Laut Beijing. Untuk menuju ke sana, yang paling gampang adalah dengan menumpang kereta bawah tanah (subway). Subway di Beijing terdiri dari 15 line. Untuk ke Summer Palace, Anda harus naik kereta di line 4 yang menuju Anheqiao, dan turun di Beigongmen, stasiun sebelum Anheqiao.

Anda cuma perlu membayar 2 yuan atau sekitar Rp 3.000 untuk menumpang subway. “Pindah jalur tak perlu beli tiket lagi. Jadi, murah banget,” kata Yeni Simanjuntak, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di China.

Dari Stasiun Beigongmen, letak Summer Palace tidak jauh lagi, hanya sekitar 200 meter. Anda cukup berjalan kaki. Untuk bisa masuk ke istana ini, Anda harus membeli tiket.

Di musim panas saat peak season, harga tiket masuknya sebesar 30 yuan. Tapi, di musim dingin, untuk menyedot pengunjung lantaran orang malas keluar rumah, harga tiketnya turun menjadi 20 yuan.

Cuma ingat, itu hanya harga tiket untuk masuk ke Summer Palace lewat gerbang utara atau depan. Soalnya, untuk masuk ke beberapa lokasi di dalam Summer Palace, Anda mesti membeli tiket lagi.

Nah, bagi yang ingin menjelajah semua bagian istana kaisar China ini, untuk mengirit biaya, Anda bisa membeli tiket terusan seharga 60 yuan di musim panas dan 50 yuan pada musim dingin.

Kalau tiket sudah di tangan, waktunya menjelajah. Begitu masuk dari gerbang utara istana, yang bakal Anda temui pertama adalah Jembatan Panjang atau The Long Bridge di atas kanal yang menghubungkan Danau Belakang atau Back Lake (Hou Hu). Jembatan ini menjadi pintu masuk untuk turun ke Little Suzhou. Ini adalah pasar di pinggir kanal.

Toko-toko dengan warna-warni merah, biru, hijau dan kuning serta desain zaman Dinasti Qing berjejer sepanjang kanal. Di zaman kekaisaran dulu, pasar ini menjadi tempat anggota keluarga kerajaan berpura-pura menjadi rakyat biasa yang hendak belanja ke pasar. Sedang pelayan dan kasim istana memainkan peran sebagai pemilik dan pelayan toko.

Dari pinggir kanal, Anda bisa menyewa perahu untuk menyusuri Back Lake. Suasana sepi terasa ketika menyusuri danau yang airnya bening itu. Di hulu bagian barat, batu-batuan besar yang unik bertengger di sepanjang tepian kanal.

Kuil Sumeru

Dalam perjalanan kembali ke Long Bridge, Anda bisa melihat Kuil Sumeru di ketinggian. Untuk menuju ke sana, Anda mesti melewati beberapa rangkaian anak tangga dan peron. Wujud Kuil Sumeru seperti benteng merah raksasa.

Oh, iya, jangan heran kalau namanya mirip dengan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Sebab, “Nama kuil berasal dari nama gunung mitologi yang menjadi pusat dunia dalam kosmologi Buddha,” kata Xui Li, pelukis kaligrafi China, di Summer Palace.

Gaya Tibet tampak kental dari warna merah darah dan kuning serta bentuk arsitektur Kuil Sumeru. Maklum, bagian utara Summer Palace memang dirancang dengan gaya Tibet, sementara sisi selatan didesain dengan gaya Han.

Setelah Kuil Sumeru, ada Aula Doktrin Buddha. Batu-batu besar unik yang berserakan menjadi ciri khas aula ini. Adapun bangunan di puncak adalah Kuil Dupa Buddha.

Bangunan setinggi 40 meter dengan 8 fasad dan berbentuk segi enam ini yang menjadi simbol Summer Palace. Di dalamnya ada patung Buddha setinggi 5 meter. “No camera,” seorang petugas mengingatkan. Di tiap bangunan yang ada patung Buddha-nya, pengunjung memang tak boleh memotret.

Dari kuil ini, Anda bisa melihat bangunan lain di Summer Palace antara lain Pagoda Berkilat, Aula Pengusir Awan, Pelataran Harmoni Kebajikan, Aula Kemurahan Hati dan Panjang Umur, serta Danau Kunming. Untuk menuju semua tempat itu, Anda bisa menyusuri Koridor Panjang. Selasar sepanjang 728 meter ini dipenuhi kelir hijau, biru, merah, dan emas yang menampilkan sekitar 14.000 gambar bunga, burung, pemandangan, dan cerita rakyat di tiang, balok, dan atapnya.

Sambil menyusuri koridor, Anda bisa menikmati Danau Kunming. Ini adalah area paling terkenal di Summer Palace. Inilah tempat kaisar dan anggota kerajaan bersantai menikmati hawa sejuk di kala musim panas menyengat China.

Dari Koridor Panjang, Anda juga bisa melihat Jembatan 17 Lengkungan yang menghubungkan Pulau Nanhu di tengah Danau Kuming. Danau buatan sedalam 1,5 meter ini membeku saat musim dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru