kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengulik holding BUMN logistik


Jumat, 29 Desember 2017 / 13:32 WIB
 Mengulik holding BUMN logistik


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu demi satu wacana merampingkan anak usaha perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) direalisasikan. Setelah sektor perbankan, tambang, serta minyak dan gas (migas), kini giliran logistik yang akan dilebur dalam satu holding.

Denny Fikri, Direktur Utama PT Angkasa Pura Kargo, menilai, sinergi logistik BUMN perlu dilakukan. Melalui integrasi perusahaan akan terjadi penguatan baik dari sisi jaringan (networking) serta infrastruktur.

Menurutnya, ada beberapa perusahaan logistik yang memang perlu diintegrasikan. "Kami menyambut baik rencana itu, Angkasa Pura Kargo siap saja terutama untuk pergudangan dan transportasi udara," kata Denny kepada KONTAN, Kamis (28/12).

Apalagi, saat ini perusahaan yang bergerak di bisnis logistik memiliki gudang masing-masing. Sehingga, bila dintegrasikan dan dapat dipakai semua perusahaan yang menjadi anggota holding, maka pertumbuhan bisnis korporasi tersebut akan lebih maksimal. "Jadi yang pertama itu diperhatikan adalah sinergi dari sisi aset terlebih dahulu, " ujar Denny.

Dengan holding, masing-masing perusahaan logistik pelat merah akan saling berkontribusi dengan kekuatan mereka. Sehingga bisa menorehkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik. Denny mengakui, untuk menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah memiliki budaya kerja masing-masing bukan hal mudah. Adaptasi budaya kerja antara satu perusahaan dan perusahaan lain memiliki standar operasional berbeda.

Namun, menurut Denny, ini menjadi tantangan terbentuknya sinergi perusahaan.Agar dapat berjalan mulus, perlu dilakukan sosialisasi dan kajian matang. Hitungan di atas kertas, membutuhkan waktu setidaknya dua tahun agar sumber daya manusia (SDM) di masing-masing perusahaan bisa beradaptasi untuk satu sinergi baru.

Masih dini

Tidak seluruh perusahaan BUMN yang menjadi sasaran pembentukan holding ini antusias menyambut rencana tersebut. PT Pos Indonesia adalah salah satunya. PT Pos sampai saat ini masih enggan membicarakan soal rencana penggabungan BUMN logistik tersebut. "Masih terlalu dini untuk dibicarakan," tandas Gilarsi Wahju Setijono, Direktur Utama Pos Indonesia.

Sekadar mengingatkan, rencana penggabungan anak-anak usaha BUMN yang bergerak di sektor logistik tersebut diungkapkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Rencana ini sekaligus merespons titah dari Presiden Joko Widodo. "Melihat apa yang selalu ditekankan Bapak Presiden, BUMN ini banyak sekali anak cucunya. Anak cucu ini mempunyai aktivitas yang mirip satu sama lain. Paling kelihatan itu logistik," ujar Rini, beberapa waktu lalu.

Pemerintah melihat, dengan kesamaan sektor bisnis yang digeluti oleh perusahaan-perusahaan BUMN itu, terjadi kecendrungan mereka bersaing langsung dan saling menjatuhkan. Padahal, sebagai perusahaan pemerintah seharusnya lebih menggerakkan perekonomian negara.

Saat ini tercatat sejumlah perusahaan BUMN yang anak usahanya bergerak di sektor logistik. Sebut saja PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), dan PT Kereta Api Indonesia. Selain itu, ada juga PT Pos Indonesia yang memang merupakan BUMN di sektor logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×