kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendikbud sebut Indonesia tertinggal di pelaksanaan kembali pembelajaran tatap muka


Kamis, 18 Maret 2021 / 20:02 WIB
Mendikbud sebut Indonesia tertinggal di pelaksanaan kembali pembelajaran tatap muka
ILUSTRASI. Mendikbud sebut Indonesia tertinggal di pelaksanaan kembali pembelajaran tatap muka


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Terkait pembelajaran tatap muka, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut, dari statistik Indonesia termasuk tertinggal dalam pelaksanaannya.

Nadiem memaparkan, dari 23 negara di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik, sebanyak 85% sudah membuka sekolah tatap muka bagi siswanya. Hanya ada 15% negara yang belum membuka pembelajaran tatap muka dan Indonesia termasuk di dalamnya.

"Kita lihat satu statistik yang cukup mengkhawatirkan saya. Dari semua 23 negara di kawasan Asia timur dan Pasifik, 85% dari semua negara tersebut sudah buka sekolahnya kita tertinggal. Kita ada dalam 15%-nya dari negara itu yang masih melakukan cuman partially open. Kalau cuma 15% ya bisa dibilang kebanyakan tertutup," ujar Nadiem saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI pada Kamis (18/3).

Maka, jika tak ingin tertinggal semakin jauh dengan negara-negara lain, Pemerintah harus segera mengambil keputusan mengenai pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Soal pembelajaran tatap muka sekolah di Jateng, Ganjar: Kita persiapkan dulu

Nadiem membandingkan dengan Amerika yang kondisi kasus Covid-19 disana lebih buruk dibanding Indonesia. Dengan kondisi tersebut, Amerika sudah mencapai 40% pembelajaran tatap muka.

"Amerika saja sekarang dengan kondisi Covid-19 yang jauh lebih parah, walaupun mereka vaksinasinya lumayan cepat, tapi dengan kondisi Covid-19 yang jauh lebih parah daripada kita, sudah 40% sekolah [di Amerika] melakukan tatap muka," imbuhnya.

Namun Nadiem tetap menggarisbawahi bahwa pembelajaran tatap muka tetap dilakukan secara terbatas. Serta diakselerasi dengan penerapan protokol kesehatan.

Nadiem menambahkan, ketika sudah dilakukan vaksinasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan, maka sekolah harus memberikan pilihan untuk adanya pembelajaran tatap muka.

"Artinya dia wajib melayani tatap muka bagi orang tua yang menginginkan anaknya tatap muka. Tapi bagi orang tua yang tidak menginginkan anaknya tatap muka itu adalah keputusan mereka untuk anaknya masih belajar di rumah. Jadinya ujung-ujungnya keputusannya di orang tua," tegas Nadiem.

Baca Juga: Mendikbud targetkan sekolah tatap muka di seluruh Indonesia bisa digelar pada Juli




TERBARU

[X]
×