kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luncurkan aplikasi, Ewindo bidik 1.000 petani


Kamis, 27 April 2017 / 19:22 WIB
Luncurkan aplikasi, Ewindo bidik 1.000 petani


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) bekerja sama dengan lembaga nirlaba Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) meluncurkan aplikasi Sipindo (Sistem Aplikasi Petani Indonesia), Kamis (27/4).

Aplikasi ini untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia. Aplikasi berbasis android ini merupakan inisiasi Ewindo yang diharapkan dapat menyasar 1.000 petani pada tahun ini dan diharapkan dalam tiga tahun ke depan dapat menyasar 10.000 petani.

Managing Director Ewindo Glenn Pardede mengatakan, saat ini, petani di Indonesia masih mengalami berbagai hambatan dalam mengembangkan usahanya, mulai kendala hama dan penyakit tanaman, kendala perubahan iklim, kesulitan dalam mengakses pasar, permainan harga oleh para tengkulak. Selain itu, kurangnya penerapan pola diversifikasi tanaman karena petani di Indonesia masih memiliki kecenderungan menanam satu komoditi yang sama disaat harga bagus.

“Kami senang dapat meluncurkan aplikasi Sipindo yang diharapkan dapat memudahkan para pemangku kepentingan di sektor pertanian hortikultura khususnya para petani," ujar Glenn saat peluncuran Sipindo, Kamis (27/4).

Glenn menjelaskan, hadirnya aplikasi Sipindo ini diharapkan mampu memberikan jawaban untuk membantu para petani dalam menyelesaikan masalah yang sering dihadapi. Fitur-fitur yang disajikan secara realtime dan akurat sehingga petani bisa langsung mengakses informasi terkait profil petani di wilayah lain, harga dan tren permintaan komoditas di pasaran, tata cara penanganan hama dan penyakit tanaman, pola dan musim tanam, estimasi waktu panen dan perkiraan jumlah produksi.

Selain itu, informasi soal prakiraan iklim dan cuaca hingga forum jual beli hasil panen dari pedagang pasar tradisional hingga retail modern untuk mengantisipasi permainan harga oleh para tengkulak.

Manajer Portfolio PRISMA, Prajwal Shahi menambahkan, pihaknya senang bisa bermitra dengan Erwindo yang menjadi pioneer dalam mengembangkan teknologi mutakhir yang dapat memberikan layanan produk dan jasa terbaik kepada petani. Pihaknya berharap aplikasi ini dapat membantu petani Indonesia dalam mengakses informasi dan pengetahuan pertanian secara realtime dan akurat.

Selain petani, mitra penyuluh dan pedagang memang juga dapat menggunakan aplikasi Sipindo ini. Keuntungan bagi mitra penyuluh adalah mendapatkan informasi yang dibutuhkan petani sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam menganalisa suatu masalah yang dihadapi kemudian segera memberikan solusi serta penyuluhan dengan cepat dan tepat kepada masing-masing petani.

Sementara, pedagang bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari dan membeli produk produk pertanian sesuai kebutuhan mereka. Diharapkan, volume perdagangan produk pertanian melalui aplikasi digital juga bisa meningkat, sekaligus memberi keuntungan yang lebih baik untuk petani dan pedagang.

Berdasarkan data Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), persentase pertumbuhan agribisnis hortikultura terutama sayuran pada tahun 2017-2018 diperkirakan mencapai 4,7%-16,1%. Nilai agribisnis produk sayuran di Indonesia ditaksir mencapai Rp 112 triliun, termasuk perkiraan sekitar US$ 421 juta adalah produk impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×