kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lucu, dialog Jokowi dengan siswa SMP yang 'ngapak'


Jumat, 16 Juni 2017 / 10:28 WIB
Lucu, dialog Jokowi dengan siswa SMP yang 'ngapak'


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

CILACAP. Setiap melakukan berkunjung ke tengah-tengah warga, seperti biasa Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan kepada warga untuk menjawab pertanyaan yang dilemparkannya.

Kali ini Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (15/6).

Ia membagikan Kartu Indonesia Pintar kemudian dilanjut dengan penyerahan Program Keluarga Harapan dan Program Pemberian Makanan Tambahan.

Usai menjelaskan mengenai Program Keluarga Harapan dan Program Pemberian Makanan Tambahan kepada ratusan warga, Presiden kemudian meminta perwakilan warga untuk maju menjawab pertanyaan.

Tawa pecah ketika Presiden Jokowi berdialog seorang siswa SMP bernama Razasfara Haidar Ramadhan.

Ketika itu Presiden bertanya nama panggilannya, tetapi dijawab Raza dengan menggunakan bahasa "ngapak" (dialek Banyumasan).

"Nama panggilannya Raza atau Raja?" kata Jokowi bertanya.

"Pada bae," kata Raza.

Mendengar jawaban itu, Presiden Jokowi tertawa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang duduk di sisi kiri Jokowi juga ikut tertawa hingga terpingkal-pingkal.

Jokowi kembali bertanya, "Pada Bae itu artinya apa?"

"Sama saja," kata Raza dengan suara lantang.

"Coba saya lapar apa artinya?" kata Jokowi kembali bertanya.

"Nyong kencot," kata Raza.

Ganjar kembali tertawa terpingkal-pingkal. Mensos Khofifah Indar Parawangsa dan Menkes Nila Moeloek pun tak bisa menahan tawa.

Jokowi bertanya lagi, "kalau kenyang makan nasi apa artinya?"

"Nyong wareg mangan sega," kata Reza polos.

Suasana kembali riuh karena suara tawa warga yang geli melihat tingkah Raza. Ganjar bahkan tertawa sambil membungkuk dan kedua tangannya disandarkan di perutnya.

Dari hasil dialog itu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada warga yang hadir bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki keragaman, terutama dari segi budaya.

"Bahasa kita ini dari Sabang sampai Merauke ada 1.100 lebih berbeda-beda. Tiap kabupaten beda, tiap provinsi beda, baik Sabang sampai Merauke, Pulau Miangas sampai Pulau Rote," kata Jokowi. (Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×