Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja industri perbankan pada kuartal I-2017 ini membaik. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan positif laba perbankan.
Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) terbaru yang diterbitkan (22/5) malam, terlihat laba bersih industri perbankan pada Maret 2017 sebesar Rp 32,8 triliun, atau naik 13,4% secara tahunan atau year on year (yoy).
Kenaikan laba bersih ini lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama 2016 sebesar Rp 28,9 triliun atau turun 2,3% secara yoy. Jika dilihat, realisasi laba Maret 2017 ini disumbangkan dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 6,7% secara yoy menjadi Rp 87,5 triliun.
Selain itu kenaikan laba bersih industri perbankan ini didorong oleh pertumbuhan CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) pada Maret 2017 yang tidak sebesar pertumbuhan pada periode yang sama 2016.
Jika dilihat realisasi CKPN perbankan pada kuartal I-2017 sebesar Rp 152,9 triliun atau naik 26,8% secara yoy. Kenaikan ini lebih rendah dari periode yang sama 2016 sebesar 37,2% secara yoy.
Muliaman Hadad Ketua Dewan Komisioner OJK megaku bahwa perbaikan kinerja perbankan pada tiga bulan pertama 2017 ini disebabkan karena pertumbuhan kredt yang membaik.
“Pertumbuhan kredit baik rupiah maupun valas membaik,” ujar Muliaman ketika ditemui ketika acara FGD, akses keuangan dalam mendukung ekonomi berkeadilan, Selasa (23/5).
Jika dilihat memang pada kuartal 1 2017 berdasarkan data OJK, pertumbuhan kredit perbankan membaik dibandingkan periode yang sama 2016. Pada Maret 2017 kredit perbankan tumbuh 9,2% secara yoy atau lebih tinggi dari pertumbuhan Maret 2016 sebesar 6,4% yoy.
Menurut Muliaman perbaikan kinerja perbankan pada tahun ini akan sangat dipengaruhi oleh indikator makro ekonomi. Selain itu persepsi risiko bank pada tahun ini juga diperkirakan membaik ditunjukkan dengan kenaikan CKPN yang mengalami penurunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
