KSPI sebut Anies-Sandi lip service

Kamis, 02 November 2017 | 22:32 WIB   Reporter: Anggar Septiadi
KSPI sebut Anies-Sandi lip service


UPAH BURUH - JAKARTA. Layanan gratis Transjakarta dan diskon hingga 15% yang akan diberikan Pemprov DKI Jakarta bagi oekerja Jakarta penerima UMP tahun depan dianggap lip service oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

Sebab menurut Said, pekerja yang naik Transjakarta mayoritas bekerja di pusat kota seperti Sudirman, Thamrin, dan justru berasal dari kota satelit Jakarta.

Layanan Transjakarta gratis dinilai Said tak tepat lantaran pabrik-pabrik justru berada di pinggir Jakarta yang tak terjangkau Transjakarta.

"Kalau buruh Jakarta mayoritas pabrik-pabriknya di pinggiran kota. Seperti di daerah Cilincing, Cakung, Penggilingan, Ancol, Kapuk, Daan Mogot, Ciracas, Jln Raya Bogor, Sunter, dan Priok," kata Said Iqbal kepada KONTAN, Kamis (2/11) malam.

Sementara soal diskon di JakGrosir pun dinilai Said tak tepat sasaran, sebab penerima UMP biasanya masih lajang yang jarang belanja bahan pokok. Mereka disebut Said lebih sering beli makanan jadi.

Kemarin, Rabu (1/11) malam di Balai Kota Gubernur Anies Baswedan telah memberikan keterangan pers terkait penetapan UMP DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 3,64 juta.

Angka tersebut naik tak lebih dari Rp 300 ribu dari UMP 2017 Rp 3.355.750. "Kami menetapkan UMP DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 3.648.035," kata Anies.

Layanan gratis Transjakarta dan diskon di JakGrosir sendiri disebut Anies sebagai upaya Pemprov untuk meringkan biaya hidup para oekerja dengan UMP yang ditentukan.

"Satu sisi kita naikkan UMP, satu sisi kita turunkan biaya hidupnya dengan cara biaya transportasi, pangan, dan pendidikan," sambung Anies.

Subsidi yang dimaksud adalah subsidi pangan sebesar Rp 885 miliar, dan subsidi pendidikan yang akan dilakukan melalui penerimaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) serta peningkatan besaran transfer sebesar Rp 560 miliar.

Selain tak tepat sasaran, program subsidi yang digulir Anies-Sandi juga dianggap sebagai kegagalan memahami situasi Jakarta. Padahal kata Said saat Kampanye, Anies-Sandi sudah teken kontrak politik untuk tak gunakan formula PP 78/2015 sebagai penetapan UMP.

"Sudahlah Anies dan Sandi hentikan live service dan gagal paham terhadap buruh Jakarta. Sebab sudah jelas Anies - Sandi pembohong dan ingkar janji," timpal Iqbal 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru