kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban tanah longsor di Sangihe belum ditemukan


Minggu, 21 Desember 2014 / 11:13 WIB
Korban tanah longsor di Sangihe belum ditemukan
ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan mineral PT Golden Eagle Energy Tbk.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

TAHUNA. Empat warga Kampung Lesabe Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang tertimbun tanah longsor,hingga Sabtu (20/12) sore belum ditemukan.

 Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Sangihe, Rentje Tamboto, proses pencarian korban terhalang belum bisa masuknya peralatan berat ke lokasi, akibat jalan ikut terputus oleh timbunan tanah longsor maupun badan jalan yang ikut ambles.

 "Akses ke lokasi masih sangat terbatas, makanya proses pencarian masih pakai peralatan sederhana," katanya.

 Bupati Sangihe, HR Makagansa bersama Kapolres, Dandim dan beberapa pejabat di lingkup Pemkab Kepulauan Sangihe, Sabtu pagi, langsung terjun ke beberapa lokasi bencana banjir dan tanah longsor, termasuk di kampung Lesabe, yang ada korban jiwa itu.

 "Pak Bupati bersama Muspida tadi pagi turun tinjau lokasi musibah banjir dan longsor," ujar Tamboto saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.

 Untuk membantu evakuasi korban yang masih hilang itu, pihaknya sudah meminta bantuan pihak SAR Manado dan BPBD Sulut.

 "Sesuai informasi, Tim SAR dan BPBD Sulut akan tiba besok (Minggu, 21/12). Sementara itu, untuk pembukaan akses jalan yang tertutup longsor oleh Dinas PU belum semuanya terbuka, karena terbentur oleh kurangnya alat berat," tuturnya.

Akibat banjir, ratusan rumah di Kelurahan Soataloara, Apengsembeka dan Sawang Bendar, Kota Tahuna, serta di Kampung Taloarane, Kecamatan Manganitu dan Kampung Laine, Kecamatan Manganitu Selatan, sempat terendam.

 Sedangkan akibat longsor, akses dari Kota Tahuna ke Kecamatan Manganitu serta ke Kecamatan Naha, dan dari Kecamatan Tabukan Tengah ke Kecamatan Tabukan Selatan, terputus.

 Bencana Banjir dan tanah longsor itu ikut memporak poranda empat rumah warga di Kampung Lesabe, serta beberapa rumah lainnya di wilayah Manganitu.

 "Warga yang rumahnya rusak parah kini mengungsi sementara di rumah kerabat mereka. Untuk menjamin kesehatan korban, kami sudah minta bantuan Dinas Kesehatan yang sekarang sudah di lokasi bencana," kata Tamboto. (Pengasihan Susanto Amisan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×