kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kereta cepat Jakarta - Bandung akan rampung tahun 2021


Rabu, 02 Mei 2018 / 12:08 WIB
Kereta cepat Jakarta - Bandung akan rampung tahun 2021
Menteri BUMN Rini Soemarno tinjau proyek kereta cepat Indonesia China


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan kereta Cepat Jakarta - Bandung akan rampung pada tahun 2021. Proyek yang di bangun dibawah holding China Railway Corporation (CRC).

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, proyek ini sebelumnya ditargetkan rampung pada akhir tahun 2020. Namun, karena harus melalui tahapan uji coba yang memakan waktu tiga hingga empat bulan, maka kereta cepat tersebut akan beroperasi pada tahun 2021.

“Jadi seperti LRT Palembang itu kan keretanya sudah ada, jadi testing sampai bulan Agustus. Testing ini makan waktu lama antara tiga sampai bulan untuk menjaga betul-betul keselamatan terjaga,” ujarnya saat seusai peninjauan proyek kereta cepat, Rabu (2/5).

Selain itu, saat ini proyek yang di kerjakan oleh PT kereta Cepat Indonesia China ini tengah dikebut untuk menyelesaikan pembebasan lahan. Di mana terdapat 22 titik yang di targetkan selesai pada 7 Mei 2018.

“Ini sedikit terlambat. Harapan kita, akhir bulan April selesai, tapi ternyata butuh kira-kira satu minggu lagi untuk menyelesaikan 22 titik. Jadi total ada 142 kilometer kita harapkan akhir Mei selesai,” tambahnya.

Proyek yang telah berjalan sejak tahun Januari 2016 ini sudah menunjukan perkembangan yang simultan. Titik yang menjadi konsentrasi dan yang paling sulit adalah di daerah Halim dan Walini, di mana pada daerah tersebut akan dibuat terowongan.

“Dengan demikian, ini terowongan yang di sini kira-kira 27 bulan. Di China sekarang sudah membangun kereta cepat. Dengan kecepatan Beijing- Shanghai secepat 350/km per jam. Nanti di Jakarta- Bandung akan sama dengan yang di Beijing-Shanghai yaitu 350km/jam,” ucap Rini.

Dengan menggandeng China, Rini bilang, transportasi ini akan membawa teknologi mumpuni dari sana.“Mereka menekankan bahwa mereka memberikan teknologi yang terbaik yang mereka sudah test dan miliki untuk bisa diimplementasikan di Jakarta-Bandung,” kata Rini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×