kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub berkomitmen untuk kurangi sampah laut sampai 2025


Senin, 25 Juni 2018 / 18:12 WIB
Kemhub berkomitmen untuk kurangi sampah laut sampai 2025
ILUSTRASI. FHRM MEPSEAS Project


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Direktorat Jenderal Hubungan Laut berencana akan berkomitmen untuk melakukan upaya untuk mengurangi sampah laut hingga 70% di wilayah perairan khususnya di daerah wisata. Upaya tersebut akan di lakukan oleh pemerintah Indonesia sampai pada tahun 2025 mendatang.

"Kita concern terhadap marine debris khususnya untuk mengurangi plastik marine debris sampai 2025 itu Indonesia berkomitmen untuk menurunkan 70% untuk mengurangi garbage management di perairan di laut itu sampai 70%," ujar Junaedi selaku Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) pada Kontan.co.id, Senin (25/6).

Selain itu Junadi menambahkan, salah satu program Indonesia terkait lingkungan maritim hingga tahun 2025 Indonesia tersebut tidak hanya membersihkan sampah berasal dari operasional kapal tetapi juga sampah juga yang berasal dari darat yang dekat dengan wilayah perairan.

Sementara itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Junaidi yang mana juga menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam acara First High Level Regional Meeting Marine Environment Protection of South East Asia Seas (MAPSEAS) Project menjelaskan bahwa, pertemuan ini difokuskan pada perlindungan lingkungan maritim di wilayah Asia Tenggara.

Kerja sama ini merupakan yang pertama dan ke depan selama empat tahun akan ditunjuk konsultan nasional untuk proyek MEPSEAS ini.

"Dalam pertemuan ini juga akan dibahas kegiatan kerjas ama regional yang akan dilakukan dalam 4 (empat) tahun masa proyek dan menyepakati roadmap menuju implementasi efektif dari konvensi terkait perlindungan lingkungan maritim yang menjadi prioritas masing-masing negara," kata Junaidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×