kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR targetkan realokasi anggaran kelar pekan ini


Kamis, 26 Maret 2020 / 11:14 WIB
Kementerian PUPR targetkan realokasi anggaran kelar pekan ini
ILUSTRASI. ilustrasi proyek PUPR


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat rencana realokasi anggaran program untuk tahun 2020. Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan, saat ini Kementerian PUPR masih membahas evaluasi program dan realokasi anggaran program sebagai dampak dari virus corona. 

"Sesuai arahan Presiden juga Menteri Keuangan tentang refocussing, kami saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap program 2020," kata Danis ketika dikonfirmasi, Kamis (26/3).

Danis berharap, pembahasan tersebut bisa selesai pekan ini. Pembahasan itu diantaranya terkait pengurangan perjalanan dinas, pelatihan dan hal lainnya.

Baca Juga: Ada wabah corona, Kemensos percepat penyaluran bansos

"Mudah-mudahan minggu ini bisa selesai. Sebagai contoh kami sudah bahas pengurangan perjalanan dinas, pelatihan, workshop dan lainnya," lanjut dia.

Selain itu, ada kemungkinan tender proyek infrastruktur yang akan ditunda karena adanya realokasi dana. "Sangat mungkin karena kami sekarang sedang susun kembali prioritasnya, yang less priority kemungkinan kami tunda," ujar Danis.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akan terus melanjutkan Program Padat Karya Tunai (cash for work) pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp 8,64 triliun.

Ia menyebutkan, percepatan program padat karya Kementerian PUPR utamanya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Kemenkeu keluarkan aturan teknis percepatan realokasi anggaran untuk corona

Basuki menambahkan, anggaran tersebut digunakan untuk tujuh program, yakni Pembangunan Jembatan Gantung, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab pembangunan infrastruktur padat karya, selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, juga bertujuan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antar wilayah serta ketimpangan taraf hidup masyarakat dari segi penghasilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×