Kementerian Pariwisata bekali 1.000 SDM pariwisata

Selasa, 27 Maret 2018 | 22:54 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Kementerian Pariwisata bekali 1.000 SDM pariwisata


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Pariwisata adalah sektor unggulan baru di Provinsi Riau. Sadar akan hal itu, 1.000 sumber daya manusia kepariwisataan dibekali pengetahuan pariwisata. Pelatihan dilakukan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kempar).

Lokasi pelatihan terbagi dibeberapa lokasi yang mempunyai potensi pariwisata. Mulai dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Kampar.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa menyampaikan, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan masyarakat.

Hal itu berguna untuk memberikan layanan yang baik kepada wisatawan nusantara dan mancanegara. “Dengan kegiatan ini, kami harap para peserta mampu memahami pengertian daya tarik dan destinasi wisata. Lalu teknik membuat paket-paket produk pariwisata. Juga teknik menjual daya tarik atau destinasi di daerahnya,'' ujar Rizki Handayani, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Menurut Rizki, pelatihan ini sangat penting. Terlebih pariwisata di Riau tengah menjadi primadona. Bukti riilnya adalah menyumbang pendapatan daerah hingga Rp 4,2 triliun di tahun 2017. Oleh sebab itu dibutuhkan SDM handal dan kompeten di bidang pariwisata.

1.000 peserta pelatihan, berasal dari berbagai elemen. Mulai dari mahasiswa, guru, pelajar, masyarakat sekitar destinasi, karyawan Angkasa Pura, Dinas Perhubungan, jajaran Objek Vital Polda Riau, kelompok sadar wisata, pengelola homestay/desa wisata.

Ada juga pengemudi taksi, pengrajin cinderamata, perwakilan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia, dan Asosiasi perusahaan jasa boga.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Fahmizal Usman, mengatakan pengembangan SDM pariwisata memainkan peranan yang sangat penting guna mewujudkan masyarakat sadar wisata.

"Untuk meningkatkan citra dan mutu produk serta pelayanan wisata, dituntut tenaga-tenaga pengelola juga pelaksana yang profesional, baik di kalangan industri pariwisata dan destinasi wisata serta instansi terkait," kata Fahmizal Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru