kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kegiatan bisnis Q1 2017 naik, tapi investasi turun


Kamis, 12 Januari 2017 / 22:15 WIB
Kegiatan bisnis Q1 2017 naik, tapi investasi turun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) menunjukkan kegiatan usaha kuartal pertama tahun ini berpotensi meningkat. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan kegiatan usaha pada Januari-Maret 2017 yang meningkat menjadi sebesar 6,73%, dibanding SBT kuartal keempat 2016 sebesar 3,13%.

Peningkatan kegiatan usaha terutama didorong oleh membaiknya kinerja usaha sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sebagaimana terindikasi dari SBT yang terkontraksi 0,51%, lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 4,07%.

"Menurut 49,61% responden, peningkatan kinerja usaha sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan diperkirakan terjadi sejalan dengan faktor musiman tibanya musim panen padi dan palawija di periode kuartal pertama," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Rabu (11/1).

Selain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, peningkatan kegiatan usaha pada kuartal pertama 2017 juga diperkirakan terjadi pada sektor industri pengolahan dengan nilai SBT 2,98%. Angka itu meningkat dibanding kuartal keempat 2016 yang sebesar 1,44%.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, kinerja sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan mengalami peningkatan sebagaimana diindikasikan oleh kontraksi SBT yang membaik dari -1,82% menjadi -1,08%.

Selain itu, hasil survei tersebut juga mengindikasikan pertumbuhan investasi dunia usaha kuartal pertama tahun ini melambat. Nilai SBT perkiraan investasi kuartal pertama 2017 turun menjadi sebesar 6,10%.

Pertumbuhan investasi yang melambat itu terutama disebabkan oleh penurunan investasi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT yang masing-masing terkontraksi sebesar 0,64% dan 0,48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×