kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jonan: Freeport, bayar Rp 8 trilliun saja rewel


Selasa, 21 Februari 2017 / 18:08 WIB
Jonan: Freeport, bayar Rp 8 trilliun saja rewel


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

MALANG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, penerimaan negara dari PT Freeport Indonesia sangat sedikit dibanding dengan penerimaan dari sektor lainnya.

Pernyataan itu disampaikan Jonan menanggapi ancaman Freeport McMoran Inc yang berniat menggugat Pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional.

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu menganggap Pemerintah Indonesia berlaku tak adil lantaran menerbitkan aturan yang mewajibkan perubahan status Kontrak Karya (KK) ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Penerimaan negara dari cukai rokok itu tahu enggak? Cukai rokok di Indonesia berapa sekarang? Rp 139,5 trilliun satu tahun. Nah, Freeport ini yang bayar Rp 8 trilliun saja rewel banget," katanya saat mengisi Kuliah Tamu dan Workshop Capasity Building Energi Baru Terbarukan (EBT) oleh Pemuda Muhammadiyah di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa (21/2).

Jonan menyebutkan, PT Freeport Indonesia telah membayarkan royalti dan pajaknya ke negara sebesar Rp 214 trilliun selama 25 tahun. Dengan begitu, Freeport memberikan kontribusi Rp 8 trilliun per tahun untuk penerimaan pemerintah.

Jonan juga membandingkannya dengan devisa negara dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencapai Rp 144 trilliun pada tahun 2015. Angka itu menurut dia, jauh lebih tinggi dibanding dengann yang didapat dari Freeport.

Ia juga membandingkannya dengan PT Telkom yang menyumbang penerimaan negara sebanyak Rp 20 trilliun.

"Kalau PT Telkom bayar ke negara, pajak dan sebagainya itu Rp 20 trilliun. Freeport hanya bayar Rp 8 trilliun. Jadi tolong kalau di protes - protes saya terimakasih. Bapak - bapak, saudara - saudara, kita juga kasih tahu ke Freeport, tolong kalau ribut yang proporsional," ungkapnya.

Jonan juga menyampaikan nilai jual Freeport yang tidak lagi mahal. Menurut dia, nilai jual Freeport dengan segala tambang yang ada di seluruh Indonesia hanya sebesar 20 milliar dollar AS.

Angka itu jauh lebih rendah dibanding nilai jual PT Telkom Indonesia yang mencapai 29 milliar dollar AS dan Bank Central Asia yang memiliki nilai jual yang sama. Ia juga membandingkannya dengan nilai jual BRI yang mencapai 21 milliar dollar AS.

"Freeport sudah tidak besar. Ini bukan menistakan lho ya. Ini fakta," ungkapnya. (Andi Hartik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×