kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi serukan kebangkitan Samudera Hindia


Selasa, 07 Maret 2017 / 12:27 WIB
Jokowi serukan kebangkitan Samudera Hindia


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyerukan kebangkitan negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Seruan itu disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi ke-20 Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) Leaders' Summit 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (7/4).

"Di Indonesia, kami percaya Samudra Hindia saat ini sedang berkembang menjadi salah satu poros kunci di dalam perhelatan dunia," kata Jokowi, di hadapan para kepala negara dan seluruh delegasi yang hadir.

Jokowi menjelaskan, selama ratusan tahun, negara-negara di kawasan Samudra Atlantik mendominasi perhelatan dunia.

Samudra Atlantik berbatasan dengan negara-negara di Benua Amerika, Eropa, Afrika, dan sebagian kecil negara di Asia.

Dalam 30 tahun terakhir, lanjut Jokowi, banyak yang menyatakan kali ini eranya Samudra Pasifik dengan berkembangnya secara drastis negara di Asia Timur.

"Namun, kami percaya bahwa saat ini kawasan di Samudra Hindia di ambang satu keperkasaan dengan perkembangan masyarakatnya. Masyarakat yang besar dan ekonomi yang makin berperan di Afrika timur, di Timur Tengah, Asia selatan, Asia Tenggara dan Australia," ucap Jokowi.

Oleh karena itu, lanjut Jokowi, negara-negara yang tergabung dalam IORA adalah komunitas yang unik.

Kawasan IORA punya tapak raksasa. Sebuah kawasan yang kaya, tetapi juga dengan masih adanya kantong-kantong kemiskinan.

"Sebuah kawasan yang kaya dengan tradisi tapi harus kita akui memerlukan modernisasi di banyak aspek," ujar Jokowi.

Dalam KTT IORA, ada 16 kepala negara atau wakilnya yang hadir. Mereka di antaranya adalah Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, PM Malaysia Najib Razak, dan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×