kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Indonesia siap bersaing dalam hal SDM


Kamis, 16 Agustus 2018 / 12:24 WIB
Jokowi: Indonesia siap bersaing dalam hal SDM
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - MEA dan Pengembangan Keahlian SDM


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia sudah siap untuk bersaing dengan negara-negara lain dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM).

Pasalnya, Pemerintah akan memberlakukan program pendidikan vokasi dan sertifikasi profesi agar tenaga kerja sudah langsung siap bekerja saat lulus masa pendidikan.

Tak hanya itu Pemerintah mendorong agar ada kecocokan antara keahlian yang diajarkan di berbagai SMK dengan kebutuhan keahlian pengembangan industri unggulan di masing-masing daerah.

"Pemerintah juga akan membuka Balai Latihan Kerja di berbagai Pondok Pesantren sebagai bagian peningkatan keahlian SDM Indonesia," ungkapnya dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Kamis (16/8).

Kemudian di tingkat Pendidikan Tinggi juga harus berani melakukan berbagai terobosan jika ingin manusia-manusia Indonesia siap berkompetisi di masa depan. Universitas-universitas di Indonesia harus berani mendobrak kebiasaan-kebiasaan lama.

"Harus berani memunculkan program studi baru yang mencerminkan realitas kebutuhan keahlian masa kini dan masa depan. Saya percaya, langkah-langkah terobosan Perguruan Tinggi tersebut akan disambut baik oleh generasi muda kita, generasi yang sangat ingin melakukan lompatan kemajuan," jelas Presiden.

Lalu, melalui pembangunan yang Manusia Sentris dipercaya akan membangkitkan elan perjuangan untuk menjadi bangsa pemenang, agar Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan besar, seperti tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sudah mulai mengubah wajah peradaban manusia.

Maka itu, Indonesia harus cepat beradaptasi. Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain yang sedang berlomba, sedang adu kecepatan, untuk membenahi negaranya masing-masing di era digital dan perubahan peradaban manusia dewasa ini.

"Dalam menghadapi dan menyikapi perubahan peradaban manusia itu, tidak bisa kita lakukan dengan pesimisme dan kekhawatiran yang berlebih. Kita justru harus optimis dan yakin bahwa modal sosial dan energi kebangsaan kita kuat untuk melompat ke depan," tambah Presiden.

Masyarakat, imbau dia, jangan takut dengan Revolusi Industri 4.0, tidak perlu khawatir terhadap masa depan. Pasalnya, kita justru harus memanfaatkan perkembangan yang ada untuk membawa Indonesia semakin maju.

Sehingga, negara harus gesit dan cepat memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata karena rumus yang berlaku sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat.

Indonesia tidak perlu gentar, jangan sampai kita tidak percaya diri, jangan kita meragukan kemampuan bangsa sendiri, karena sejatinya, kemampuan dan reputasi Indonesia sudah diakui di tingkat dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×