kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iuran BPJS Kesehatan kuartal I-2017 tumbuh 17,15%


Selasa, 09 Mei 2017 / 17:42 WIB
Iuran BPJS Kesehatan kuartal I-2017 tumbuh 17,15%


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Selama tiga bulan pertama tahun ini, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengantongi pendapatan iuran sebesar Rp 17, 49 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 17,15% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama atau year on year (yoy) sebesar Rp 14,93 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi dan Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengatakan, peningkatan jumlah tersebut dikarenakan faktor jaringan perbankan dengan mitra kerja yang terus ditingkatkan.

"Saat ini, perusahaan telah bekerja sama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, serta Payment Point Online Banking yang jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 422.000 jaringan,” ujar Irfan, Selasa (9/5).

Selain faktor tersebut, terdapat juga pembayaran melalui internet banking, autodebit dan kartu kredit seperti BNI dan BCA.

Menurut Irfan, seluruh jalur pembayaran iuran ini berkontribusi hampir sama rata terhadap pendapatan iuran. Segmen dan tempat tinggal peserta turut mempengaruhi metode pembayaran. Peserta perkotaan lebih banyak membayar melalui ATM. Sementara, masyarakat yang tidak memiliki rekening bank membayar melalui gerai modern atau tradisional.

Sementara untuk klaim, pihaknya mengaku klaim belum final untuk dirilis. Hal tersebut dikarenakan klaim pada kuartal I 2017 juga termasuk dari pembayaran klaim pelayanan yang terjadi untuk pelayanan November dan Desember 2016.

Seiring pendapatan iuran yang meningkat, BPJS Kesehatan pada tahun ini menargetkan dapat mencapai 201 juta peserta. “Sampai kuartal satu tahun ini, jumlah peserta 175 juta peserta. Jumlah tersebut lumayan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 164 juta. Kami harapkan tahun ini dapat mencapai target yang ditetapkan," ujar Irfan.

BPJS Kesehatan tidak merinci target iuran yang ditetapkan tahun ini. Menurut Irfan, target yang ditetapkan adalah jumlah pesertanya, sedangkan pendapatan iuran menyesuaikan.

Sekadar informasi, pada 2016, menurut laporan keuangan unaudited, BPJS Kesehatan telah membukukan pendapatan iuran sebesar Rp 67,5 triliun. Perolehan tersebut tumbuh sekitar 25% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 53,9 triliun.

Selain itu, pada kuartal pertama tahun ini, BPJS Kesehatan mencatatkan imbal hasil investasi sebesar 2,12%. “Sesuai ketentuan perundangan, Dana Jaminan Sosial (DJS) hanya boleh diinvestasikan ke dalam deposito dan Obligasi. Mayoritas DJS masih mengalir ke deposito sekitar 93,38%%. Lalu diikuti obligasi sebesar 6,62%,” ujar Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×